Hidayatullah.com—BlackBerry telah menandatangani letter of intent penjualan perusahaannya kepada konsorsium Fairfax, lansir BBC Senin (23/9/2013).
Dalam pernyataannya BlackBerry mengatakan, Fairfax (yang sudah memegang 10% saham) telah menawarkan untuk membeli saham perusahaan $9 per lembar.
Meskipun demikian, sambil melakukan perundingan dengan Fairfax, BlackBerry juga masih memikirkan solusi lain untuk menyelamatkan perusahaan. Dan BlackBerry masih membuka diri untuk pembeli potensial selain Fairfax.
Lebih lanjut BlackBerry mengatakan, uji tuntas dalam rangka rencana pembelian oleh Fairfax diharapkan selesai pada 4 Nopember 2013.
Milyuner Kanada pemilik Fairfax, Prem Watsa, menyatakan bahwa pembelian BlackBerry oleh perusahaannya akan membawa angin segar bagi konsumen dan pihak internal, serta karyawan perusahaan yang sedang terpuruk itu. [Baca laporan sebelumnya: Rugi Besar, BlackBerry PHK Ribuan Karyawan Lagi]
Sebelumnya The Wall Street Journal (27/8/2013) melaporkan bahwa BlackBerry akan melakukan spinoff terhadap divisi BlackBerry Messenger (BBM). Bahkan BlackBerry sudah memindahkan para eksekutifnya ke Divisi BBM.
Dengan dijadikannya layanan BBM sebagai unit usaha yang mandiri, diharapkan aplikasi BBM dapat bersaing dengan aplikasi-aplikasi lainnya seperti WhatsApp.
Namun meskipun layanan BBM akan bisa dipakai di gadget selain buatan BlackBerry, sebagian pihak menilai hal itu sia-sia dan tidak akan mendatangkan keuntungan banyak bagi perusahaan.
BlackBerry memang masih memiliki 60 juta pengguna. Tetapi saingannya WhatsApp memiliki 300 juta pengguna aktif. Sementara 300 juta pengguna “connected” dengan Skype milik Microsoft. Aplikasi iMessage dimanfaatkan oleh 140 juta pengguna produk-produk Apple. Bahkan aplikasi yang kurang populer semacam Line dan Viber memiliki jumlah pengguna aktif yang lebih banyak dibanding BBM.*