Hidayatullah.com– Seorang ilmuwan kelahiran Rusia dan peneliti Universitas Harvard yang didakwa menyelundupkan embrio katak ke Amerika Serikat, hari Kamis (12/6/2025), menghadapi sidang penahanan di Massachusetts.
Kseniia Petrova, 30, menjadi tahanan federal sejak Februari dan berusaha untuk membebaskan dirinya.
Petrova sedang dalam perjalanan pulang dari liburan di Prancis saat dicegat di pos pemeriksaan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS di Bandara Internasional Boston Logan, karena membawa barang yang dianggap terlarang. Ketika di Prancis dia mampir di sebuah laboratorium yang mengkhususkan diri dalam menyambung bagian-bagian sangat halus pada embrio katak dan memperoleh satu paket sampel untuk penelitian, yang dibawanya pulang ke AS.
Dia mengatakan kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara pada bulan April bahwa dirinya tidak menyadari paket sampel yang dibawanya dari Prancis itu perlu dideklarasikan. Dia menegaskan bahwa dirinya tidak berusaha untuk menyelundupkan apa pun ke AS.
Petrova sempat ditahan oleh petugas keimigrasian di Vermont, di mana dia mengajukan petisi supaya dibebaskan. Namun, dia kemudian dikirim ke fasilitas US Immigration and Customs Enforcement (ICE) di Louisiana.
Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan di platform X bahwa Petrova ditahan karena berbohong kepada petugas federal tentang membawa “sesuatu zat” ke AS. Menurut petugas pesan yang tersimpan di ponselnya “mengungkapkan bahwa dia berencana menyelundupkan bahan-bahan tersebut melalui bea cukai tanpa melaporkannya.”
Pada bulan Mei, Petrova didakwa melakukan penyelundupan di Massachusetts, sementara seorang hakim federal di Vermont menetapkan tanggal sidang atas petisi pembebasannya dari tahanan.
Hakim tersebut kemudian memutuskan bahwa tindakan petugas imigrasi tersebut melanggar hukum, dan bahwa Petrova tidak menimbulkan bahaya, dan bahwa embrio katak yang dibawanya tidak hidup, tidak berbahaya dan “tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun.”
Hakim membebaskan Petrova dari tahanan ICE, tetapi wanita itu masih tetap menjadi tahanan US Marshals Service terkait kasus tuduhan penyelundupan.
Sejumlah rekan kerja dan akademisi memberikan kesaksian meringankan untuk Petrova, mengatakan bahwa dia sedang melakukan penelitian penting untuk memajukan pengobatan kanker.*