Hidayatullah.com—Kelompok Ku Klux Klan di Maryland mendapatkan izin untuk menggunakan bekas medan pertempuran bersejarah Gettysburg, kata pihak berwenang Amerika Serikat, lansir BBC (27/9/2013).
Kelompok rasis pengusung ideologi supremasi kulit putih itu akan menggelar pertemuan pada 5 Oktober mendatang di lapangan bekas lokasi Pertempuran Gettysburg era perang sipil di AS tahun 1863.
Pihak pengurus tempat bersejarah itu mengatakan, izin diberikan kepada kelompok rasis itu dengan alasan kebebasan berbicara.
Gettysburg menjadi saksi pertempuran antara wilayah utara yang terdiri dari negara-negara merdeka dengan wilayah selatan yang menganut sistem perbudakan atas penduduk kulit hitam dan kulit berwarna lain di Amerika.
Ku Klux Klan (KKK), sebuah kelompok supremasi kulit putih, dibentuk setelah perang sipil itu. Anggotanya merupakan orang-orang kulit putih yang merasa lebih unggul dan mulia dibanding warga kulit berwarna. Mereka dikenal dengan aktivitas teror dan rasis, serta ritual khusus dengan menggunakan jubah bertudung warna putih bertanda salib.
Richard Preston pimpinan kesatria Ku Klux Klan, Confederate White Knights of the Ku Klux Klan, sebagaimana dikutip media lokal Evening Sun mengatakan bahwa kelompoknya merupakan sebuah organisasi “separatis kulit putih” yang didedikasikan untuk menggulingkan Presiden AS Barack Obama, yang berkulit hitam, dan menuntut agar diberlakukan peraturan imigrasi yang lebih ketat.
“Ini adalah tentang Amerika untuk orang Amerika,” kata Preston. “Satu-satunya yang kami ingin adalah negara kami kembali.”
Awal bulan ini kelompok teror rasis itu membuka pendaftaran di Antietam, bekas lokasi pertempuran sehari paling mematikan di Maryland.*