Hidayatullah.com—Palestina harus “mengakui Israel sebagai sebuah negara orang-orang Yahudi” guna mencapai perdamaian sejati, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Ahad (6/10/2013).
“Rakyat Pelstina harus mengabaikan penolakan mereka untuk mengakui hak orang Yahudi atas negaranya sendiri,” kata Netanyahu saat berpidato di Universitas Bar Ilan dekat Tel Aviv, dikutip AFP.
Pengakuan seperti itu merupakan “sebuah syarat untuk mencapai kesepakatan di akhir negosiasi, bukan awal untuk memulainya (negosiasi),” ujarnya.
Pembicaraan damai antara Israel dengan Palestina dimulai kembali pada bulan Juli dengan Amerika Serikat sebagai pendampingnya, setelah hampir tiga tahun vakum.
Pembicaraan damai secara langsung itu direncanakan berlangsung selama sembilan bulan.*