Hidayatullah.com–Para pejabat Turki dan Kurdi-Iraq membahas pergerakan ISIS/ISIL yang terus meluas sehingga ribuan orang meninggalkan rumah-rumah mereka.
Serangan di daerah Sinjar, bentrokan antara kelompok ISIS/ISIL dengan Peshmerga (pejuang Kurdi) –yang dibantu pasukan perlindungan rakyat Kurdi YPG dari daerah utara Suriah (Rojava)– menjadi bagian agenda pembicaraan lewat telepon antara Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu dengan Presiden Masoud Barzani, pimpinan Pemerintah Regional Kurdi Iraq (KRG) pada hari Senin (4/8/2014).
Davutoglu mengatakan Turki menggelar pembicaraan dengan semua pihak guna memastikan stabilitas di Iraq, lansir Hurriyet.
Menurut Kementerian Luar Negeri Turki, Barzani dan Davutoglu mendiskusikan perkembangan situasi di Sinjar, bantuan Turki untuk orang-orang Turkmen-Iraq dan proses politik di Iraq.
Turki dan KRG membahas soal ancaman keamanan dari ISIS/ISIL, di mana Kurdi menawarkan jasa intelijen kepada pemerintah Ankara mengenai nasib 49 warga Turki yang ditawan ISIS/ISIL.
Sementara itu kantor berita Dogan mengabarkan bahwa Peshmerga membuka koridor menuju Sinjar sehingga pasukan PKK (Partai Pekerja Kurdistan) bisa masuk dan memerangi ISIS/ISIL.
Selain membahas masalah seputar ISIS/ISIL, pemerintah Ankara dan KRG membicarakan soal pentingnya pembentukan pemerintahan baru di Iraq menyusul pemilihan umum parlemen bulan April lalu.
Pemerintah sektarian Iraq yang saat ini dipimpin politisi Syiah Perdana Menteri Nuri Al-Maliki dinilai sejumlah pihak sebagai biang kerok terjadinya peperangan di antara rakyat Iraq dan munculnya kelompok perlawanan seperti ISIS/ISIL.*