Hidayatullah.com—Bendera negara Kuba hari Senin (20/7/2015) kembali berkibar kedutaannya di Washington DC, Amerika Serikat, untuk pertama kali dalam kurun waktu 54 tahun.
Dalam perayaan historis yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez itu, khalayak ramai berteriak-teriak “Fidel, Fidel,” dan “Viva Raul” saat bendera tersebut dinaikkan.
Teriakan orang banyak itu merujuk pada pemimpin revolusi Kuba Fidel Castro dan adiknya Raul Castro, yang sekarang menjabat sebagai presiden negara komunis di kawasan Karibia tersebut.
Setelah hubungan diplomatik kedua negara resmi normal kembali satu menit lewat tengah malam, seorang pejabat Amerika Serikat mengkonfirmasi AFP bahwa Menlu AS John Kerry akan melakukan kunjungan resmi ke Havana pada 14 Agustus mendatang.
Kerry akan menjadi menlu pertama AS yang mengunjungi Kuba sejak 1945.
Walaupun hubungan Kuba-AS sudah resmi berjalan normal kembali, namun bendera Amerika belum tampak berkibar di gedung kedutaannya di Havana.
Di Kedutaan AS, yang terdiri dari 360 staf termasuk 30 orang di antaranya warganegara Amerika, suasananya tampak belum ada perubahan. Bendera AS belum akan dikibarkan di gedung yang menghadap pantai Malecon itu sampai Kerry bertandang ke Kuba.
Sejumlah masalah besar masih harus diselesaikan oleh kedua negara antara lain, ribuan gugatan hukum di AS terkait penyitaan aset-aset milik Amerika yang dirampas saat revolusi Kuba tahun 1959 pimpinan Fidel Castro, pencabutan embargo ekonomi atas Kuba, serta pemulangan pelarian kriminal yang dicari-cari aparat di Amerika.*