Hidayatullah.com--Semua sekolah di sebuah kawasan di negara bagian Virginia, Amerika Serikat, ditutup Jumat 18 Desember, setelah sebuah pelajaran kaligrafi Arab diprotes oleh para orang tua murid.
Awalnya adalah satu kelas di distrik Augusta diminta untuk menyalin tulisan berbahasa Arab tentang Islam untuk memahami nilai seninya.
Diberitakan CNN, sekolah di Augusta ditutup pada Jumat (18/12/2015), sehari sebelumnya seluruh aktivitas ekstrakurikuler juga diliburkan.
Keputusan kepolisian Augusta ini menyusul keresahan di media sosial soal pekerjaan rumah kelas geografi di SMA Riverheads, Staunton, pekan lalu. Dalam salah satu soal, siswa diminta menggambar ulang kaligrafi bertuliskan dua kalimat syahadat.
Soal tersebut berbunyi:
“Ini adalah syahadat. Pernyataan ke-Islaman seseorang, tertulis dalam bahasa Arab. Dalam ruang di bawah ini, cobalah menyalinnya dengan tangan. Ini akan memberimu pemahaman soal kerumitan artistik kaligrafi.”
Pernyataan itu tidak diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan para murid juga tidak diminta untuk membacanya.
Namun pengelola sekolah mendapat banjir protes -baik lewat telepon maupun email- dan beberapa di antaranya menuduh bahwa pelajaran itu sebagai bagian dari indoktrinasi Islam.
Sekitar 10.000 murid akan terkena dampak dari penutupan sekolah di Virginia tersebut.
Dikutip BBC, Presiden Dewan Sekolah Augusta County, Eric Bond, mengatakan kepada kantor berita AP bahwa keputusan untuk menutup sekolah diambil setelah berkonsultasi dengan pihak keamanan.
Dia juga menegaskan tidak ada ‘ancaman tertentu’ kepada para murid walau tidak menjelaskan alasan ‘keamanan’ yang dimaksud di balik penutupan sekolah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kejadian di Virginia ini menambah panjang daftar kasus terkait sentimen anti Islam (Islamofobia).
Menurut data Dewan Hubungan Amerika-Islam, tahun ini masjid di AS telah menjadi sasaran vandalisme, penistaan dan kebencian kelompok anti-Islam sebanyak 63 kali. Kebencian terhadap Islam juga disebut dipicu oleh para politisi, di antaranya pernyataan calon presiden Partai Republik, Donald Trump yang menganjurkan larangan Muslim masuk AS.*