Hidayatullah.com—Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ashton Carter memutuskan untuk tidak memberikan hukuman tambahan terhadap David Patraeus, mantan pejabat tinggi militer AS dan bekas direktur CIA, yang mengaku membagi informasi rahasia negara kepada wanita selingkuhannya. Demikian menurut sebuah surat yang dilihat oleh Reuters.
Surat singkat tersebut dikirimkan oleh Stephen Hedger, asisten menteri pertahanan untuk urusan legislatif, dan keputusan itu sejalan dengan review dari pihak militer Amerika Serikat.
Patraeus mundur dari jabatannya sebagai kepala intelijen CIA pada 2012, setelah terungkap bahwa dirinya memiliki hubungan gelap dengan penulis biografinya, Paula Broadwell, yang juga seorang anggota tentara cadangan. Ketika Patraeus mengaku bersalah atas pembocoran informasi rahasia itu, sebuah dokumen pengadilan yang ditandatangani pensiunan jenderal itu dan jaksa penuntut menyebutkan bahwa pada tahun 2011 Patraeus secara ilegal memberikan Broadwell akses ke berkas dinas resminya.
Pada bulan April 2015, pensiunan jenderal bintang empat itu dihukum percobaan dua tahun dan denda $100.000. Namun dia tidak dijebloskan ke sel setelah mengaku bersalah dalam menangani informasi rahasia negara yang dipegangnya.
Pentagon sebenarnya masih bisa menggugat Patraeus lebih jauh dengan menggunakan hukum militer.
Surat Hedger itu ditujukan kepada ketua Senate Armed Service Committee senator John McCain dan senator Jack Reed, yang belum lama ini meminta agar Menhan Carter tidak memperpanjang kasus Patraeus.
Pentagon menolak untuk memberikan komentar soal surat tersebut, lapor Reuters Ahad (31/1/2016).
Patraeus, seorang pakar antigerakan pemberontakan dengan gelar doktor dari Universitas Princeton, menjabat sebagai komandan tertinggi pasukan Amerika Serikat di Iraq dan Afghanistan. Jenderal bintang empat berusia 63 tahun yang berstatus menikah itu, sebelum skandal asmaranya terungkap, pernah digadang-gadangkan menjadi calon wakil presiden dan presiden Amerika Serikat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dikenal publik dengan sebutan “Buku Hitam”, menurut catatan pengadilan, berkas dokumen resmi yang dibagi Patraeus kepada Broadwell berisi informasi rahasia, termasuk nama-nama petugas yang melakukan penyamaran, kata-kata sandi informasi, strategi perang, kemampuan intelijen AS, hasil pembicaraan-pembicaraan diplomatik, serta informasi dari pertemuan-pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Patraeus sekarang menjabat sebagai ketua lembaga pemikir ekonomi dan geopolitik KKR Global Institute, milik perusahaan swasta yang bergerak di bidang ekuitas Kohlberg Kravis Roberts, menurut websitenya.*