Hidayatullah.com—Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev hari Kamis (11/2/2016) memperingatkan Amerika Serikat bahwa jika pasukan negara-negara Arab masuk ke Suriah untuk berperang maka hal itu dapat memicu “perang dunia baru”.
Dilansir AFP, ketika dimintai komentar tentang usulan sejumlah negara Arab untuk masuk dalam konflik Suriah di bawah komando Amerika Serikat, Medvedev berkata, “Hal itu buruk karena serangan darat biasanya mengarah pada perang permanen.”
“Amerika dan mitra-mitra Arab kami harus memikirkan hal ini sungguh-sungguh: apakah mereka menginginkan perang permanen?” kata Medvedev dalam wawancara dengan koran bisnis Jerman Handelsblatt.
“Apa mereka benar-benar mengira akan cepat meraih kemenangan dalam perang semacam itu? Mustahil, terutama di dunia Arab. Di sana setiap orang berperang dengan orang lainnya … semuanya jauh lebih rumit dan bisa berlangsung bertahun-tahun bahkan puluhan tahun,” imbuh bekas Presiden Federasi Rusia itu.
“Apa pentingnya itu?” kata Medvedev lagi, seperti dikutip dalam ringkasan cuplikan wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat itu. “Semua pihak harus dipaksa agar duduk di meja perundingan dan bukannya memicu perang dunia baru.”
Pulang dalam peti mati
Sebelumnya pada hari Sabtu pekan lalu (6/2/2016), Menteri Luar Negeri Iraq Walid Al-Muallem memperingatakan bahwa pasukan darat negara asing yang berani memasuki wilayah Suriah akan “pulang ke rumah dalam peti mati.”
Hal itu dikemukakan Al-Muallem menanggapi pernyataan Arab Saudi awal pekan lalu, yang bersedia mengirimkan pasukan darat sebagai bagian dari upaya memerangi ISIS di bawah komando Amerika Serikat.
“Intervensi darat apapun di Suriah, tanpa persetujuan pemerintah Suriah, akan dianggap sebagai agresi dan harus dilawan oleh setiap warganegara Suriah,” kata Menlu Iraq itu dalam konferensi pers di Damaskus, seperti dikutip Reuters.*