Hidayatullah.com—Masih ingat Ruby Rai, pelajar SMA di Bihar, India, peraih nilai tertinggi dalam ujian akhir dan mengatakan political science adalah tentang keterampilan memasak? Setelah gagal dalam tes ulang dia dijebloskan ke penjara karena dianggap curang dalam mengerjakan ujian akhirnya.
Ruby dihadirkan ke pengadilan hari Ahad (24/6/2016) dan hakim memerintahkan agar gadis berusia 17 tahun itu dijebloskan ke dalam bui sampai 8 Juli mendatang.
Dilansir BBC (27/6/2016), perintah penangkapan juga dikeluarkan atas nama beberapa siswa lain yang mendapatkan nilai tinggi dalam ujian akhir, tetapi ternyata pengetahuannya sangat minim. Termasuk di antara mereka Saurabh Shresta yang unggul dalam ujian di kelas sains, tetapi tidak tahu kalau H2O adalah air.
Mengutip kepolisian kantor berita AFP melaporkan bahwa 18 orang telah ditangkap dalam kasus serupa.
Para penguji yang menguji ulang Ruby Rai mengatakan kepada para wartawan bahwa mereka “terkejut” dengan performanya. Ketika diminta untuk menulis esai tentang penyair India Tulsidas, gadis itu hanya menulis “Tulsdas ji pranam (salam penghormatan untuk Tulsidas)”.
Keputusan untuk menjebloskan Ruby Rai ke penjara mendapat kritikan, sebab dia masih terkategori di bawah umur. Oleh karena itu seharusnya gadis itu dimasukkan ke tempat penampungan untuk anak nakal.
Koran The Hindu mengutip Senior Superintendent Manu Maharaj yang mengatakan bahwa Ruby Rai harus “membuktikan” jika dirinya masih di bawah umur. Pejabat kepolisian itu tidak menjelaskan bagaimana caranya.*