Hidayatullah.com—Komite Olimpiade Italia resmi mengundurkan diri dari persaingan memperebutkan hak tuan rumah Olimpiade 2024, setelah dewan kota menentang pencalonan Roma sebagai penyelenggara kompetesi olah raga sejagat itu.
Walikota Roma Virginia Raggi, dari partai populis Lima Bintang, mengatakan kotanya harus memprioritaskan masalah seperti pembuangan sampah dan korupsi, lapor BBC Selasa (11/10/2016).
Itu artinya, tinggal Paris, Los Angeles dan Budapest yang akan bersaing untuk menjadi penyelenggara Olimpiade 2024, setelah Boston dan Hamburg sebelumnya juga menyatakan mundur.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan membuat keputusan September tahun depan.
Ketua Komite Olimpiade Italia Giovanni Malago mengatakan keputusan tersebut membuat negara Italia “kelihatan seperti orang bodoh” dan akan kehilangan banyak investasi.
Malago terlihat mengusap air matanya saat mengumumkan keputusan tersebut.
Partai Lima Bintang berulang kali menyatakan menentang pencalonan kota Roma sebagai tuan rumah Olimpiade. Penentangan itu bahkan sudah disuarakan sejak sebelum Lima Bintang memenangi pemilu di Roma dan menjadi penguasa di ibukota Italia itu sejak Juni lalu.
Pemerintah Italia sebenarnya memberikan dukungan penuh usaha kota Roma menjadi tempat pertandingan Olimpiade 2024. Bahkan pemerintah daerah Roma yang lebih luas, mencakup kota-kota kecil di sekitar ibukota itu, juga menyatakan siap menghadapi penolakan Partai Lima Bintang.
Akan tetapi, Malago mengatakan pihaknya tidak ngotot memperjuangkan tuan rumah Olimpiade 2024 jika tidak mendapat dukungan dari dewan kota.
Roma sebelumnya juga mengajukan tawaran menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, tetapi mengurungkannya pada tahun 2012. Ketika itu, Presiden Italia Mario Monti mengatakan khawatir negara keteteran menanggung besarnya biaya untuk mempersiapkan gelaran kompetisi olah raga sedunia tersebut.
Ketika terpilih sebagai walikota Roma, sebagian pihak meragukan Virginia Raggi akan sanggup mengatasi permasalahan sampah dan korupsi di kota itu. Pasalnya, politisi wanita itu harus berhadapan dengan mafia-mafia yang menguasai bisnis pembuangan sampah. Beberapa bulan terakhir, seperti di kota-kota lain di Italia, mafia pengusaha sampah seenaknya menyuruh pekerja melakukan mogok sehingga sampah menumpuk di ibukota.*