Hidayatullah.com—Pemerintah China beberapa tahun ini dikejutkan dengan serangkaian skandal keamanan makanan, mengungkapkan ada sebanyak 500.000 kasus pelanggaran keamanan makanan diidentifikasi dalam tiga semester pertama tahun ini.
Pihak berwenang China pada Jumat telah membongkar serangkaian skandal kesehatan makanan, termasuk beras yang tercemar logam, penggunaan minyak daur ulang di restoran, dan penjualan susu formula bayi yang mengandung konten bahan kimia industri berbahaya niaitu melamin pada 2008.
Dikutip Reuters, Kepala Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan China, Bi Jingquan, memberitahu Komite Kongres Nasional Rakyat hari Jumat, (23/12/2016) meskipun ada kemajuan dalam sektor makanan, masih banyak masalah yang belum diatasi.
Berdasarkan laporan dari Bi yang dipublikasikan dalam situs resmi kongres bersangkutan, departemen keamanan makanan China telah melakukan lebih dari 15 juta pemerikaan individu dalam tiga semester pertama tahun ini dan menemukan lebih dari setengah juta kasus pelanggaran serta pelanggaran aturan.
Bi menjelaskan, antara kesalahan yang dicatat adalah iklan palsu, penggunaan produk buatan, bahan buatan, dan penjualan produk makanan yang tercemar.
Salah satu kasus yang terjadi di wilayah Jilin melibatkan penggunaan gelatin industri dalam makanan, sementara beberapa kasus di wilayah Guizhou melibatkan penggunaan garam tiruan dan kualitas rendah.
Tahun 2013, China pernah heboh dengan makanan palsu dalam semua produk makanan buatan atau sintetis dan tidak alamiah dengan rekayasa serta penambahan bahan-bahan kimia yang tidak seharusnya.
”Tahun 2012, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah ketentuan untuk memastikan keamanan produk makanan. Efek sanksi dari kebijakan ini juga lebih besar ketimbang aturan sebelumnya,” kata Profesor Luo Junbo dari Universitas Agrikultural China, seperti dikutip The Straits Times.*