Hidayatullah.com—Dua belas orang dinyatakan tewas dalam kebakaran yang terjadi di bangunan rumah susun (rusun) Grenfell Tower, London. Kebakaran besar itu mengejutkan banyak orang dan Perdana Menteri Inggris Theresa May meminta agar dilakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.
Petugas pemadam kebakaran (damkar) telah menyelamatkan 65 orang dari Grenfell Tower yang berada di Kensington Utara, setelah mereka dipanggil pada Rabu dini hari (14/6/2017) pukul 00:54 waktu setempat.
Dinas layanan ambulan mengatakan pihaknya sudah mengangkut 68 pasien ke 6 rumah sakit yang tersebar di London, 18 orang di antaranya dalam kondisi kritis. Sepuluh pasien lainnya sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, lapor BBC Rabu malam (14/6/2017).
Para saksi mengatakan orang-orang terperangkap di rumah susun itu, dan sebagian nekat melompat demi menyelamatkan nyawa. Diketahui ratusan orang berada di bangunan bertingkat itu saat percikan api mulai menyebar, kebanyakan dari mereka sedang tidur lelap.
Saksi-saksi mengatakan mereka melihat cahaya –yang dikira berasal dari ponsel atau senter– memancar dari bagian atas bangunan rusun itu.
Michael Paramasivan, yang tinggal di lantai ketujuh bersama pacarnya dan putrinya, mengaku mengabaikan imbauan petugas untuk tetap berada di dalam rumah.
“Kalau saja kami bertahan di flat, kami sudah lenyap. Firasat saya mengatakan agar saya mengeluarkan perempuan-perempuan ini (pacar dana putrinya, red). Saya membungkus si kecil karena asapnya sangat pekat dan saya berhasil membawa mereka ke luar,” kata Paramasivan.
Zoe, wanita yang tinggal di lantai keempat, mengaku dirinya dibangunkan oleh tetangga yang menggedor-gedor pintu rumahnya.
“Semua jalan tertutup asap tebal. Alarm asap tidak berdering dan begitu cepatnya api menjalar dari lantai empat terus ke atas hingga lantai ke-23 sungguh menakutkan,” imbuhnya.
Pihak berwenang, sementara ini, menduga api berasal dari lantai keempat.
Grenfell Tower selesai direnovasi pada bulan Mei 2016. Renovasi gedung itu merupakan bagian dari proyek peremajaan dan alih fungsi bangunan lawas di London. Proyek yang menelan biaya 8,6 juta pound itu mencakup pembaruan dinding lapisan luar dan sistem pemanasan terpadu.
Grenfell Tower adalah bangunan bertingkat dengan 24 lantai. Dua puluh lantai, dari lantai ke-4 sampai teratas, merupakan tempat tinggal warga. Empat lantai lainnya, dipakai sebagai rumah warga serta fasilitas dan ruang publik. Keseluruhan ada 127 flat yang dipakai warga London sebagai rumahnya. Gedung itu dikelola oleh Kensington and Chelsea Tenant Management Organisation atas nama pemerintah daerah setempat.
Sebelum dan selama proyek peremajaan atas gedung Grenfell Tower berlangsung, organisasi lokal Grenfell Action Group mengklaim bangunan itu beresiko mengalami kebakaran dan orang-orang yang tinggal di sana diperingatkan bahwa akses kendaraan darurat di lokasi itu sulit dijangkau. Dengan kata lain, bangunan itu diperingatkan akan mudah mengalami kebakaran dan jika terjadi bencana petugas akan kesulitan mengakses lokasi.
Perusahaan konstruksi Rydon yang melakukan peremajaan bangunan tersebut mengaku sangat terkejut dengan bencana yang terjadi.
Aslinya, Rydon menyatakan bahwa pekerjaan yang dilakukannya “telah memenuhi semua persyaratan kontrol gedung, regulasi kebakaran serta standar kesehatan dan keselamatan.”
Akan tetapi kemudian perusahaan itu mengubah pernyataan tersebut, dengan menghapus kalimat sebelumnya yang mengatakan bahwa gedung yang diperbaruinya itu telah memenuhi standar regulasi kebakaran. Sebagai gantinya, Rydon menyatakan proyek yang digarapnya “telah memenuhi semua syarat regulasi bangunan,” lapor BBC.
Kensington and Chelsea Tenant Management Organisation mengatakan saat ini masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai penyebab kebakaran.
Nick Paget-Brown pimpinan dewan setempat mengatakan bangunan itu diperiksa secara rutin, tetapi mengakui memang diperlukan adanya inspeksi menyeluruh.
Nick Hurd, menteri yang mengurusi masalah kepolisian dan kebakaran, mengatakan sekarang pihaknya berencana untuk memeriksa semua bangunan yang mengalami peremajaan dan alih fungsi seperti Grenfell Tower.
Sedangkan Perdana Menteri Theresa May, yang partai politiknya tidak dapat menguasai parlemen dengan hasil pemilu beberapa hari lalu, berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas kebakaran besar yang melanda rusun tersebut. Dia juga berjanji akan mengkaji ulang sejumlah regulasi bangunan terutama yang menyangkut masalah keselamatan.*