Hidayatullah.com—Presiden Michel Temer menerima uang suap dari para pengusaha, kata Kepolisian Brazil dalam laporannya.
Kepolisian federal mengatakan pihaknya mendapatkan bukti kuat bahwa Presiden Brazil Michel Temer menerima uang suap dengan balasan memudahkan urusan para pengusaha. Demikian menurut laporan awal kepolisian yang dipublikasikan hari Selasa (13/6/2017), seperti dilansir Deutsche Welle.
Laporan itu, yang dibuat kepolisian untuk Mahkamah Agung, menyebutkan Temer terlibat “korupsi pasif” dengan menerima suap. Polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan tuduhan korupsi, obstruksi keadilan dan asosiasi melanggar hukum yang berkaitan dengan Temer.
“Menghadapi kebungkaman dari presiden dan bekas asistennya, ada bukti yang tidak dapat disangkal … yang kuat menunjukkan bahwa korupsi pasif terjadi,” bunyi laporan Kepolisian Brazil itu.
Bekas asisten yang dimaksud adalah Rodrigo Rocha Loures, seorang mantan anggota legislatif, yang ditangkap pada bulan Juni setelah terekam kamera membawa uang suap 500.000 real dari para pejabat JBS, perusahaan pengemasan daging terbesar di dunia.
- Brazil tangkap orang dekat presiden tersangka perantara suap
- Pemerintah korup, rakyat Brazil marah dan bakar gedung kementerian
Pengadilan menuduh Rocha Loures menerima uang suap itu atas nama Temer. Tuduhan itu didukung bukti dari pimpinan JBS Joesley Batista, yang mengatakan Temer menerima sogokan dari perusahaannya sejak 2010, ketika masih menjabat ketua majelis rendah parlemen Brazil.
Jika Kejaksaan Agung Brazil memutuskan untuk membuat gugatan hukum atas Temer, kongres akan diberitahun dan melakukan pemungutan suara terkait masalah itu. Diperlukan 2/3 suara politisi di parlemen sebelum presiden dapat diajukan ke Mahamah Agung, satu-satunya lembaga di Brazil yang berwenang memutuskan apakah Presiden Temer bisa diperiksa sebagai terdakwa korupsi.
Belum lama ini Temer lolos dari tuduhan politik uang, sehingga dia terbebas dari ancaman pemakzulan. Apakah Temer juga akan lolos dari tuduhan korupsi, yang menjungkirkan pendahulunya Dilma Roussef dari kursi kepresidenan, akan terlihat di kemudian hari.*