Hidayatullah.com—Kepolisian Brazil menangkap Rodrigo Rocha Loures, seorang bekas anggota kongres dan teman dekat Presiden Michel Temer, lapor BBC Sabtu (3/6/2017).
Rocha Loures terlihat dalam rekaman video, yang dirilis bulan Mei, sedang membawa sebuah tas berisi uang 500.000 riyal Brazil atau sekitar $154.000.
Pihak kejaksaan menudingnya sebagai orang yang menangani uang suap dari seorang pengusaha yang terekam membicarakan uang tutup mulut dengan Presiden Temer.
Penangkapan Rocha Loures merupakan bagian dari penyelidikan kasus dugaan suap kepada politisi oleh perusahaan pengemasan daging terbesar di Brazil JBS.
Presiden Temer berulang kali membantah terlibat dalam skandal suap itu, yang mengancam kelangsungan pemerintahannya. Temer mengatakan Rocha Loures kemungkinan menjadi korban jebakan.
Para pemilik perusahaan J&F’s, pemegang saham terbesar JBS, dalam kesaksian yang menjadi bagian kesepakatan gugatan dengan kejaksaan, mengatakan bahwa mereka mengeluarkan uang 600 juta riyal ($184 juta) untuk menyuap hampir 1.900 politisi selama bertahun-tahun.
- Brazil ekspor daging busuk ke berbagai belahan dunia
- Pemerintah korup, rakyat Brazil marah dan bakar gedung kementerian
- Terlibat korupsi, warga Brazil desak Presiden Temer mundur
Salah satu dari pengusaha itu yang bernama Joesley Batista menyerahkan sebuah kaset rekaman kepada kejaksaan, yang kemudian dibocorkan ke media, berisi suara Temer yang terdengan merestui pemberian suap.
Rekaman suara itu berisi percakapan Joesley dengan Temer yang direkam dengan menggunakan perangkat tersembunyi. Di dalamnya Temer terdengan mendiskusikan perihal uang suap untuk membungkam politisi Eduardo Cunha, yang sekarang sudah mendekam dalam penjara.
Temer mengakui bahwa rekaman itu asli, tetapi dia berdalih rekaman kemungkin sudah diubah sedemikian rupa. Dia mengatakan pembicaraan itu terjadi dalam sebuah rapat pada bulan Mei dan dia membantah melakukan kesalahan.
“Saya tidak pernah memberikan otorisasi pembayaran apapun untuk membungkam seseorang,” kata Temer di depan kamera televisi. “Saya tidak membayar orang untuk tutup mulut. Saya tidak takut dengan tuduhan apapun.”
Temer bersikukuh tidak mau memenuhi tuntutan mundur dari jabatannya terkait masalah ini.
Mahkamah Agung Brazil sudah menyetujui dilakukannya penyelidikan atas presiden terkait dugaan suap tersebut.
Rocha Loures bisa saja menggunakan informasi untuk siapa sebenarnya uang itu dalam tawar-menawar gugatan dengan kejaksaan, agar dirinya terhindar dari hukuman yang berat. Namun, hal itu bisa mencoreng citra Presiden Temer.*