Hidayatullah.com—Lima migran di Calais terluka dalam baku tembak yang terjadi di pelabuhan French Channel di Calais hari Sabtu (25/11/2017).
Aparat berwenang mengatakan baku tembak terjadi antara dua kelompok orang Afghanistan sekitar pukul 6 petang.
Aksi saling tembak itu kemungkinan akibat pertikaian antara kelompok-kelompok penyelundup manusia, kata sumber kepolisian kepada Reuters seperti dikutip RFI.
Tiga orang yang terluka dilarikan ke sebuah rumah sakit di Calais. Orang keempat, yang terluka lebih parah di bagian perut, dibawa ke rumah sakit di kota lebih besar Lille. Sedangkan seorang lainnya mendapat perawatan di lokasi kejadian.
Polisi dalam jumlah besar dikerahkan untuk mencari para pelaku.
Menyusul kejadian itu, pada pukul 8:15 malam sebuah mobil yang mengangkut 9 migran –6 orang Iraq dan 3 Afghanistan– berusaha menerobos blokade polisi di sebuah kawasan industri dekat jalan lingkar Calais.
Seorang anggota unit anti huru-hara CRS tertembak dan mengalami luka ringan di bagian lututnya. Rekan-rekannya melepaskan tembakan ke arah mobil tersebut dan berhasil menghentikannya, kata sumber kepolisian.
Meskipun pihak berwenang menduga sebagain penumpang mobil itu adalah penyelundup manusia, mereka yakin tidak ada hubungannya dengan kejadian sebelumnya.
Pihak berwenang mengatakan sekitar 500 migran –kebanyakan orang Eritrea, Ethiopia dan Afghanistan– saat ini berada di Calais, dan berharap bisa menyeberang ke Inggris. Organisasi-organisasi non -pemerintah mengatakan jumlah mereka 700.
Jungle Camp, kawasan hijau di Calais yang dipakai ribuan pengungsi dan migran untuk berkemah, sudah dibersihkan dan ditutup awal tahun ini.*