Hidayatullah.com—Kolombia dan Brazil memperketat pintu-pintu perbatasannya setelah ratusan ribu orang Venezuela berusaha menyelamatkan diri dari kelaparan dan krisi politik di negara mereka.
Kedua negara tetangga Venezuela itu mengerahkan pasukan keamanan ke daerah perbatasan di mana orang Venezuela menyemut dalam jumlah sangat banyak beberapa bulan belakangan, lapor Euronews Sabtu (10/2/2018).
Ribuan rakyat Venezuela bergegas menuju perlintasan perbatasan dengan Kolombia setelah Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengumumkan pengetatan kontrol perbatasan.
Hanya pemegang kartu khusus melintas perbatasan atau paspor yang diperbolehkan melintasi pintu perbatasan masuk ke wilayah Kolombia.
Banyak rakyat Venezuela yang khawatir peraturan baru itu akan mempersulit mereka untuk menyeberang ke Kolombia guna mencari pekerjaan temporer atau membeli barang kebutuhan dasar.
Pemerintah Kolombia menduga jumlah warga Venezuela yang akan menetap permanen di Kolombia bertambah, karena krisis di negara asal mereka semakin memburuk.
Kurun enam bulan terakhir Kolombia secara resmi telah menampung tidak kurang dari setengah juta pengungsi Venezuela.
Brazil juga mengutarakan kekhawatirannya terhadap ribuan orang yang berusaha melintasi perbatasannya dan mengatakan akan memindahkan para pengungsi dari daerah dekat perbatasan di mana pelayanan sosial kurang memadai.
Kelangkaan pangan dan krisis ekonomi mendorong ratusan ribu rakyat Venezuela meninggalkan kampung halaman mereka.
Kebanyakan gaji di Venezuela sekarang hanya bernilai setara beberapa euro saja akibat hiperinflasi.
Nicholas Maduro sudah mengumumkan akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu bulan April.*