Hidayatullah.com–Seperti dikuti China Radio International, sejumlah 13 perwira dan prajurit Israel itu dalam suratnya mengatakan, mereka tidak mau memainkan peranan sebagai pelaksana tindakan menduduki wilayah Palestina. Surat itu sudah disampaikan kepada kantor Kementerian Pertahanan Israel dan kantor Sharon.
Jurubicara pihak pasukan Israel mengatakan, hal itu adalah peristiwa yang serius. Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak juga menuntut perwira dan prajurit tersebut segera mengubah keputusan tersebut.
Pada Pebruari tahun 2002 lalu, koran Israel Maarev melaporkan, bahwa pada tahun 2001 militer Israel telah mengadili sekitar 11.200 serdadunya dengan tuduhan lari dari tugas. Banyak diantara mereka bahkan dikenai sanksi kedisiplinan.
Sebelumnya, pada tahun 2000, sekitar 9.700 serdadu Israel telah diadili dengan pelanggaran yang sama.
Dengan semakin kerasnya tingkat perlawanan pejuang Palestina, semakin banyak serdadu dan perwira Israel yang desersi.
Kondisi keamanan dan politik yang tidak kondusif menambah jumlah militer Israel yang menolak untuk bertugas khususnya di daerah rentan serangan dari pejuang Palestina seperti Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Selain itu, kondisi ekonomi para serdadu Israel merupakan sebab lainnya yang membuat mereka menolak untuk bertugas dalam menghadapi para pejuang Palestina. (CRI/cha)