Hidayatullah.com—Majalah berita mingguan ternama di Jerman Der Spiegel, hari Rabu (19/12/2018), mengungkap bahwa salah satu reporter unggulannya selama bertahun-tahun banyak memalsukan laporannya.
Kurang dari tiga pekan lalu Claas Relotius, jurnalis berusia 33 tahun, memenangkan German Reporter Award 2018 dalam kategori “reportase terbaik” untuk tulisannya tentang seorang anak lelaki Suriah.
Setelah pemalsuan yang dilakukannya terungkap, menyusul hasil penyelidikan internal oleh Der Spiegel, jurnalis muda itu mengakui perbuatan curang yang dilakukannya dan mengundurkan diri pekan lalu, lansir DW Kamis (20/12/2018).
Menurut Der Spiegel, kecurangan Relotius terendus ketika dia berkolaborasi dengan seorang jurnalis lain –Juan Moreno– menggarap cerita di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Keduanya mengaku melakukan kecurangan dalam kerja jurnalistiknya.
Menurut Relotius kecurangan yang dilakukannya “bukan soal berita besar apa lagi yang bisa ditulisnya, melainkan akibat kekhawatiran akan kegagalan.” Oleh karena itu, agar tulisannya terkesan bagus dia mengarang kutipan narasumber dan memanipulasi konten artikel-artikel yang dibuatnya. Relotius mengaku dirinya semakin terbebani untuk menghasilkan karya berkualitas setelah mendapatkan penghargaan.
Relotius membuat kutipan palsu narasumber, mengarang informasi detil perihal orang-orang yang ditulisnya dalam artikel, bahkan memalsukan lokasi kejadian. Hal itu dilakukannya selama bertahun-tahun tanpa terdeteksi oleh media yang memperkerjakannya. Selain bekerja untuk Der Spiegel, Relotius juga menulis dan membuat reportase untuk sejumlah media ternama lainnya di Jerman maupun luar negeri.
Beberapa artikel yang ditulis Relotius adalah tentang Amerika Serikat, termasuk perihal pelaksanaan eksekusi di Texas dan milisi perbatasan di Arizona dan sebuah kota kecil di Minnesota. Pada tahun 2014 dia memenangkan penghargaan CNN Journalist of The Year untuk artikelnya tentang penjara-penjara di Amerika Serikat. Tidak jelas apakah tulisannya yang membuahkan penghargaan dari CNN itu asli atau dipenuhi informasi palsu.
Der Spiegel adalah majalah mingguan Jerman yang diterbitkan di Hamburg dengan sirkulasi sekitar 840.000 eksemplar. Majalah mingguan itu termasuk media cetak ternama di Jerman yang fokus mengangkat berita-berita serius, terutama politik.*