Hidayatullah.com–Jurnalis Ghana yang melakukan penyamaran guna membuat laporan investigasi soal suap-menyuap di lingkungan sepakbola ditembak mati dalam perjalanan pulang ke rumah, setelah seorang politisi menyerukan aksi kekerasan terhadap awak pers itu.
Sejumlah pria tak dikenal berkendaraan motor menembak Ahmed Hussein-Suale tiga kali di Ibu Kota Accra, lapor media lokal seperti dilansir BBC Kamis (17/1/2019).
Dia adalah anggota Tiger Eye Private Investigations dan sedang menyelidiki korupsi di liga-liga sepakbola Ghana.
Laporan investigasi yang dipublikasikannya mengakibatkan ketua Asosiasi Sepakbola Ghana dilarang menggeluti dunia olahraga itu seumur hidup.
Baca: Mahatma Gandhi Rasis, Patungnya Disingkirkan dari Universitas Ghana
BBC Africa Eye membuat dokumenter tentang korupsi yang merebak di persepakbolaan Ghana tahun lalu, setelah mendapat akses ke investigasi yang dipimpin oleh jurnalis Anas Aremayaw Anas, yang mengelola Tiger Eye.
Setelah BBC menayangkan dokumenter itu, anggota parlemen Ghana Kennedy Angyapong menyebarkan foto Hussein-Suale dan menyeru agar dilakukan pembalasan dendam terhadap jurnalis itu.
Mendengar hal itu, Committee to Protect Journalists berbasis di New York musim panas lalu meminta Ayapong berhenti mengancam para jurnalis.
Baca: Jemaatnya Tewas Saat Pembaptisan Pastor di Ghana Ditangkap
Hussein-Suale ditembak dua kali di bagian dada dan satu kali di leher di Madina, daerah pinggiran dekat ibukota Accra hari Rabu sekitar pukul 11 malam, lapor media. Jasadnya dibawa ke kamar mayat rumah sakit kepolisian dan akan segera dikuburkan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Jurnalis investigasi itu pernah beberapa kali bekerja sama dengan BBC menggarap sejumlah liputan, termasuk soal penjualan organ tubuh manusia yang digunakan untuk ritual perdukunan di Malawi.
Kekerasan terhadap jurnalis termasuk jarang terjadi di Ghana. Menurut Committee to Protect Journalists sebelum ini hanya ada seorang awak media yang terbunuh di Ghana sejak 1992.
International Federation of Journalists mengatakan delapan jurnalis terbunuh di seantero Afrika pada tahun 2017.*