Hidayatullah.com—Jerman akan terus memberikan pelatihan kepada anggota-anggota militer Arab Saudi, meskipun banyak politisi di negara itu menentang aksi Saudi dalam peperangan di Yaman.
Dilansir DW, hari Senin (29/4/2019) kantor berita Jerman DPA melaporkan bahwa lima personel militer Arab Saudi akan memulai pelatihannya pada bulan Juli bersama dengan Angkatan Darat Jerman, sementara dua lainnya sedang dipersiapkan untuk mengikuti pelatihan bersama Angkatan Udara Jerman. Tujuh prajurit Saudi lain akan memulai pelatihan bahasa Jerman bulan Juli sebagai persiapan untuk mengikuti pelatihan militer pada tahun 2020.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan yang dibuat tahun 2016 dalam kunjungan resmi oleh Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen.
Tahun lalu, Jerman memberlakukan penghentian sementara ekspor senjata ke Arab Saudi menyusul pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis Saudi yang getol mengkritik pemerintah. Namun, akhirnya kebijakan itu dicabut setelah Berlin mendapat tekanan dari pemerintah Prancis dan Inggris yang mengatakan langkah tersebut justru merugikan mereka.
Lewat Twitter, anggota parlemen dari kubu oposisi asal AfD (partai kanan-jauh yang dikenal sengit dengan Islam dan ideologinya yang rasis) Christian Blex mengkritik kerja sama militer tersebut. “[Angela] Merkel, [Heiko] Mams, von der Leyen — siapapun yang tangan mereka ada dalam permainan ini sungguh memalukan,” merujuk kepada kanselir, menteri luar negeri dan pertahanan Jerman.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara persetujuan ekspor peralatan militer Jerman menurun di tahun 2018, ekspor senjata ke Arab Saudi dan Turki masih tinggi antara lain karena kesepakatannya telah diteken bertahun-tahun sebelumnya.*