Hidayatullah.com–Pemerintah negara bagian Johor, Malaysia, mengalokasikan dana RM100.000 dalam anggaran tahun 2019 untuk program di sekolah dalam upaya penanggulangan penyakit sosial, termasuk kehamilan remaja.
Johor tercatat sebagai wilayah berkasus pembuangan bayi terbanyak tahun ini sampai bulan lalu dengan 13 kasus, kata Liow Cai Tung, menteri pariwisata negara bagian yang juga ketua komite Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat.
Johor Baru memiliki jumlah kasus pembuangan bayi terbanyak, diikuti kemudian oleh Batu Pahat dan Kulai.
“Biasanya bayi yang dibuang ditemukan dalam keadaan sudah mati,” kata Liow hari Ahad (4/8/2019) seperti dikutip The Star.
Liow mengatakan berbagai program dan kampanye sudah dilakukan, contohnya Diriku Permata Berharga (Dermaga) oleh Darul Ta’zim Family Development Foundation.
Dia menjelaskan bahwa program Dermaga memberikan edukasi kepada para pelajar tentang kesehatan reproduksi dan dampak negatif hubungan seks di luar nikah.
Negara bagian Johor menyediakan saluran telepon khusus bagi mereka yang menghadapi masalah-masalah seperti disebut di atas yaitu Talian Kasih hotline 15999, atau dapat meminta bantuan ke Departemen Kesejahteraan wilayah negara bagian Johor, kata Liow.*
(RM1 = Rp3.411)