Hidayatullah.com–Warga Hong Kong yang berdompet tebal semakin banyak yang mencari paspor baru, karena unjuk rasa disertai kerusuhan hingga saat ini masih berkelanjutan entah sampai kapan.
Banyak negara memiliki skema “golden visa” (visa emas) yang menawarkan status pemukim atau bahkan warga negara sebagai imbalan dari sejumlah uang yang diinvestasikan di negara bersangkutan.
Minimum investasi berbeda-beda, mulai donasi $100.000 di Antigua & Bermuda sampai sekitar $2 juta investasi real estate di Siprus.
Beberapa firma migrasi melaporkan menerima lonjakan jumlah klien untuk visa semacam itu sejak Hong Kong dilanda demonstrasi besar.
Mereka mengatakan dengan ketidakjelasan kapan kerusuhan akan berakhir, penduduk Hong Hong ingin mencari “pertanggungan”.
John Hu Migration Consulting mengalami kenaikan penjualan dan pertanyaan empat kali lipat dari warga Hong Kong perihal skema visa emas tersebut.
Hu mengatakan kebanyakan orang tertarik dengan skema yang ditawarkan Eropa, seperti negara Irlandia, Portugal dan Malta.
Perusahaannya memproses permohonan lebih 30 visa emas baru untuk Irlandia sejak protes merebak di Hong Kong. Peminat harus memberikan donasi €500.000 atau menginvestasikan €1 juta di sebuah perusahaan Irlandia.
Sebuah firma konsultasi migrasi lain, Arton Capital, mengaku menerima pertanyaan dua kali lebih banyak dari warga Hong Kong sejak aksi protes dimulai.
“Portugal cukup diminati di Hong Kong karena real estate di sana relatif murah … real estate di Hong kong setinggi langit,” kata Philippe May, pimpinan Arton Capital wilayah Asia Pasific, seperti dikutip BBC Jumat (4/10/2019).
Secara keseluruhan angka skema visa emas yang ditanganinya tetap kecil, setiap tahun Arton Capital hanya memproses 1.000 aplikasi, sebab mereka hanya melayani orang kaya.
Walaupun demikian, calon klien di Hong Kong masih sangat banyak, sebab salah satu pusat bisnis dunia itu memiliki 179.000 jutawan pada tahun 2018 menurut Credit Suisse.*