Hidayatullah.com—California mengeluarkan perintah “tinggal di rumah” bagi penduduknya sementara mereka mengupayakan agar coronavirus tidak semakin menyebar di negara bagian yang paling banyak penduduknya di Amerika Serikat itu.
Gubernur Gavin Newsom mengatakan warga California hendaknya hanya meninggalkan rumah apabila ada keperluan mendesak selama pandemi ini.
Dilansir BBC, Newsom hari Kamis malam (19/3/2020) berkata, “Ini adalah waktu di mana kita perlu mengambil keputusan yang tegas. Kita harus mengakui kenyataan.”
California termasuk negara-negara bagian AS yang pertama memberlakukan pembatasan menyeluruh. Awal pekan ini, Nevada mengatakan unit-unit bisnis yang tidak esensial harus tutup selama 30 hari.
Keputusan Gubernur California itu membolehkan warga keluar rumah untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau obat-obatan, mengajak anjing jalan-jalan atau berolahraga. Namun, interaksi publik sebisa mungkin dibatasi.
Keputusan gubernur itu juga akan memaksa unit usaha yang tidak esensial tutup, sementara membolehkan sebagian lainnya tetap buka,seperti toko kebutuhan sehari-hari, apotek, bank dan SPBU.
Setengah dari penduduk negara bagian itu sudah dikenai peraturan ketat itu, termasuk kota San Fransisco.
Berbicara dalam konferensi pers di Sacramento, Newsom mengatakan virus akan berdampak pada 56% dari kita, apabila Anda menghitung matematis besaran itu di negara bagian California, jumlahnya sungguh besar.”
Gubernur itu tidak menjelaskan bagaimana stafnya menghitung angka tersebut, yang jumlahnya berarti hampir 22,5 juta orang.
Menurut laporan Los Angeles Times, sejauh ini California mencatat 1.000 kasus infeksi coronavirus dan 19 kematian.
Hari Rabu, Newsom menulis surat kepada Presiden Donald Trump untuk meminta bantuan mendesak pemerintah federal.
Hari Kamis, Menteri Keuangan Steve Mnuchin mengatakan Senat perlu mengetok palu rencana penyelamatan ekonomi senilia $1 triliun pada hari Senin.*