Hidayatullah.com — Uni Emirat Arab (UEA) telah menyewa ribuan tentara bayaran dan mengerahkan 450 dari mereka di Yaman untuk melancarkan operasi pembunuhan tingkat tinggi, International Institute for Rights and Development dan Rights Radar Foundation mengungkapkan pada (23/09/2020).
Laporan ini muncul dalam pernyataan yang dibacakan oleh International Institute for Rights and Development dan Rights Radar Foundation pada sesi ke-45 Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diadakan di Jenewa.
“International Institute for Rights and Development dan Rights Radar Foundation sangat prihatin tentang meningkatnya kasus pembunuhan di Yaman oleh tentara bayaran,” bunyi pernyataan itu.
Pernyataan itu menambahkan, UEA menyewa tentara bayaran Amerika untuk melakukan pembunuhan tingkat tinggi di Yaman. Mereka melakukan beberapa operasi di Aden dan beberapa kota, mengakibatkan pembunuhan puluhan politisi dan tokoh masyarakat selama konflik lima tahun terakhir di Yaman.
Menurut pernyataan: “Di antara 30.000 tentara bayaran dari empat negara Amerika Latin yang disewa oleh UEA, setidaknya 450 tentara bayaran telah dikerahkan ke Yaman setelah mereka menerima pelatihan dari pelatih AS.”
“Mereka memanfaatkan pengabaian PBB atas pelanggaran hak asasi manusia mereka di Yaman untuk melanjutkan kejahatan mereka tanpa pertanggungjawaban.”
Dalam pernyataan tersebut, kelompok hak asasi itu menegaskan bahwa: “Lebih dari 80 persen politisi Yaman, anggota parlemen dan profesional media telah mengungsi secara lokal atau global, mencari keselamatan karena mereka menjadi target potensial untuk pembunuhan.”
Kelompok hak asasi memperingatkan bahwa “hak untuk hidup di Yaman berada dalam bahaya yang ekstrem,” menekankan bahwa situasinya: “Dibutuhkannya PBB untuk menawarkan tindakan yang efektif bukan hanya kata-kata baik. Cukup sudah.”