Hidayatullah.com–Jaksa federal Jerman telah mendakwa 12 tersangka konspirator kanan-jauh yang dicurigai merencanakan “serangan teror” terhadap politisi, pencari suaka dan Muslim. Demikian disampaikan sumber keamanan kepada Agence France-Presse (AFP) pada Kamis (12/11/2020).
Sebelas pria, ditangkap dalam penggerebekan di seluruh negeri pada Februari, dituduh sebagai organisasi teroris dan melanggar undang-undang senjata api. Sementara tersangka ke-12 telah didakwa mendukung kelompok teroris itu.
Kantor kejaksaan federal tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. Penangkapan mereka, beberapa oleh unit khusus bersenjata, dilakukan di 13 lokasi di enam negara bagian Jerman.
Empat tersangka utama berencana untuk memicu “situasi seperti perang saudara … melalui serangan yang belum ditentukan terhadap politisi, pencari suaka dan orang-orang yang beragama Islam,” kata jaksa federal pada Februari. Para tersangka diyakini telah mendirikan “organisasi teroris sayap kanan” dengan tujuan “menggoyahkan dan pada akhirnya menggulingkan” tatanan demokrasi Jerman.
Delapan tersangka lainnya diduga telah setuju untuk “mendukung secara finansial kelompok tersebut, memberikan senjata atau ambil bagian dalam serangan di masa depan.” Untuk merencanakan penyerangan, kelompok tersebut diduga mengadakan pertemuan rutin yang dikoordinasikan dan diorganisir oleh dua tersangka utama, yang diidentifikasi hanya sebagai Werner S. dan Tony E.
Para tersangka, yang semuanya adalah warga negara Jerman, berkomunikasi menggunakan aplikasi perpesanan. Pihak berwenang Jerman telah meningkatkan perhatian pada ekstrimis kanan bawah tanah negara itu sejak pembunuhan politisi lokal konservatif Walter Luebcke pada Juni 2019 dan serangan terhadap sebuah sinagoga di kota timur Halle pada Oktober 2019.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Laporan media mengatakan polisi menemukan beberapa senjata dalam penggerebekan Februari, termasuk satu senjata “slam gun” buatan sendiri yang mirip dengan yang digunakan dalam serangan Halle. Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer mengumumkan akhir tahun lalu 600 pos baru di seluruh polisi federal dan layanan keamanan domestik untuk melacak ancaman ekstremis sayap kanan, dengan alasan bahaya yang berkembang.*