Hidayatullah.com—Frekuensi radio yang “dikendalikan” adalah dugaan yang paling mungkin untuk menjelaskan gejala misterius yang dialami sejumlah diplomat yang ditempatkan di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Havana dan lainnya, kata laporan pemerintah yang dirilis hari Sabtu (5/12/2020).
Gejala yang muncul kelihatan “konsisten dengan efek yang diarahkan, getaran energi frekuensi radio,” kata laporan yang dibuat National Academics of Sciences, Engineering.
Diplomat AS yang ditugaskan di sejumlah tempat mengaku menglami mual, sakit kepala, pusing, dan gejala yang tidak dapat dijelaskan. “Sindrom Havana” sejak lama menimbulkan teka-teki dan spekulasi, mengingat sifat gejala, lokasi tugas diplomat dan sikap diam pemerintah AS dalam masalah itu.
Laporan hari Sabtu itu merupakan penjelasan resmi pertama dari Washington tentang hal misterius yang dialami lebih dari 40 pegawai pemerintah di perwakilan diplomatik antara tahun 2016 dan 2018.
Pada Juni 2018, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya telah membawa pulang beberapa diplomat dari Guangzhou, China, berkaitan dengan gejala yang sama.
Selain “frekuensi radio yang diatur”, para ilmuwan menduga gejala di atas disebabkan oleh faktor lain, termasuk faktor psikologis dan sosial, lansir Reuters.*