Hidayatullah.com—Dominion Voting System mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Fox News sebesar $1,6 miliar, karena stasiun televisi berita pro-Donald Trump itu dianggap mempromosikan tuduhan tak bedasar tentang adanya kecurangan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat November 2020 yang dimenangkan Joe Biden.
Kelompok konservatif dan pendukung Trump mengklaim bahwa Dominion mengakali mesin perhitungan suara sehingga membuat Trump kehilangan banyak suara, lansir BBC Jumat (26/3/2021).
Tuduhan kecurangan itu yang kemudian menjadi alasan orang-orang menyerbu gedung parlemen AS di Capitol Hill pada 6 Januari 2021.
Dominion merupakan salah satu pembuat peralatan voting terbesar di Amerika Serikat. Mesinnya dipergunakan di sedikitnya 28 negara bagian dalam pemilu tahun lalu.
Tuduhan kecurangan dalam pemilu dibantah oleh berbagai pengadilan di AS yang memproses gugatan yang diajukan kubu Partai Republik dan pendukungnya. Tuduhan itu bahkan dibantah pula oleh William Barr, jaksa agung AS yang ditunjuk dan dilantik oleh Trump.
Termasuk yang mengaungkan tuduhan kecurangan pemilu 2020 adalah pengacara setia Donald Trump, Rudy Giuliani, dan pengacara Sidney Powell yang juga bekerja untuk kampanye pemenangan Trump.
Salah satu tuduhan yang diutarakan kedua pengacara itu adalah bahwa Dominion, perusahaan AS yang didirikan tahun 2020, bekerja sama dengan mendiang pemimpin Venezuela Hugo Chavez untuk menciptakan mesin yang akan “memastikan Chavez tidak pernah kalah dalam pemilu.”
Smartmatic, sebuah perusahaan teknologi voting lain, menggugat Fox Corporation dan beberapa presenter ternama $2,7 miliar pada bulan Januari berkaitan isu yang sama.
Awal pekan ini, tim pengacara pembela Sidney Powell berargumen di pengadilan bahwa penyataan wanita itu yang mengatakan “Demokrat berusaha mencuri pemilu dan membuat sebuah sistem komputer untuk mengakali hasil perhitungan suara secara elektronik” jelas-jelas merupakan pernyataan yang dilebih-lebihkan dan ujarannya tersebut merupakan ujaran politik yang dilindungi (oleh undang-undang).
“Tidak ada orang waras yang akan menyimpulkan bahwa pernyataan itu adalah pernyataan sungguhan berdasarkan fakta,” kata tim pembela Powell, menangkis gugatan terpisah Dominion terhadap kliennya.*