Hidayatullah.com—Vaksin Sinopharm, yang diproduksi oleh China National Biotec Group (CNBG), menjadi vaksin Covid-19 kelima yang memperoleh izin penggunaan darurat dari World Health Organization (WHO), lansir The Guardian.
Emergency use listing (EUL) diberikan terhadap vaksin itu pada hari Jumat (7/5/2021). Vaksin itu memperoleh izin untuk diberikan kepada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, terdiri dari dua dosis yang diberikan dengan jarak tiga sampai empat minggu. Batas usia tertinggi tertentu tidak disebutkan, meskipun WHO mengatakan tidak adanya bukti efikasi dari hasil uji klinik untuk subyek manula berarti keampuhan vaksin untuk kelompok usia tersebut tidak bisa diperkirakan (tidak diketahui).
Oleh karena itu, WHO merekomendasikan bagi negara-negara yang menggunakan vaksin ini di kalangan kelompok usia tua agar melakukan pemantauan secara seksama, kata organisasi kesehatan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu.
Dr Mariângela Simão, asisten direktur WHO untuk urusan akses produk kesehatan, mengatakan dengan disetujuinya penggunaan darurat vaksin Sinopharm itu diharapkan dapat meningkatkan suplai vaksin Covid-19 global – terutama untuk kalangan negara miskin – yang selama ini didominasi negara-negara kaya.
Negara miskin sekarang dapat mengakses vaksin Sinopharm lewat skema COVAX.
Empat vaksin coronavirus yang sudah lebih dulu memperoleh izin penggunaan darurat dari WHO adalah buatan AstraZeneca/Universitas Oxford, Pfizer/BioNTech, Moderna, serta Johnson & Johnson.*