Hidayatullah.com—Tersangka pelaku serangan dengan busur dan panah yang menewaskan lima orang dan melukai tiga lainnya di sebuah kota kecil yang sunyi di Norwegia pekan ini mulai diproses di pengadilan hari Jumat ini. Dia tidak akan dihadirkan di persidangan karena sudah mengaku bersalah dan setuju untuk ditempatkan di dalam sel tahanan.
Espen Andersen Braathen, pria warga negara Denmark berusia 37 tahun, ditangkap hari Rabu malam, 30 menit setelah dia memulai aksinya menyerang sembarang orang. Polisi menyebut tindakannya sebagai aksi teror.
Hari Kamis, Andersen Braathen diserahkan kepada aparat medis, lapor media Norwegia Jumat (15/10/2021) seperti dilansir Associated Press. Dia akan diperiksa oleh dua pakar yang akan memastikan apakah dia sadar dan waras saat melakukan serangan. Apabila mereka berkesimpulan bahwa dia tidak waras, maka dia tidak dapat dipidana atas tindakannya, tetapi dia bisa diganjar dengan keharusan menjalani perawatan mental.
Andersen Braathen melancarkan serangan dengan busur dan anak panah serta mungkin senjata lain untuk menyerang orang secara acak di supermarket dan sejumlah lokasi lain di Kongsberg, kota kecil berpenduduk sekitar 26.000 jiwa tempat tinggalnya.
Empat wanita dan seorang pria berusia antara 50 dan 70 tahun tewas, dan tiga orang lainnya terluka, kata polisi.
Polisi meyakini dia bertindak sendiri. Badan keamanan domestik Norwegia PST mengatakan serangan itu “tampaknya merupakan aksi teror,” tapi mereka tidak menjelaskan lebih lanjut.
PST mengatakan bahwa Andersen Braathen sudah mereka kenali sebelumnya, tetapi lagi-lagi menolak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Tersangka menurut polisi adalah seorang mualaf dan sebelumnya ada kekhawatiran pria itu “teradikalisasi”. Polisi tidak menjelaskan mengapa mereka “menandai” pria Denmark itu atau apa yang telah dilakukan aparat terhadapnya.
Menurut media Norwegia, Andersen Braathen pernah tersangkut kasus pencurian dan kepemilikan narkoba, dan tahun lalu pengadilan memerintahkan dirinya agar menjauh dari kedua orangtuanya selama enam bulan, setelah dia mengancam akan membunuh salah satu dari mereka.*