Hidayatullah.com—Seorang biarawan Ortodoks Rusia yang dikenal dengan sikapnya yang menyangkal pandemi Covid-19, romo Sergiy, hari Selasa (30/11/2021) divonis bersalah mendorong orang untuk bunuh diri.
Rohaniwan itu, yang ditangkap pada Desember 2020 setelah memberikan khotbah yang mendesak orang percaya untuk “mati demi Rusia”, juga divonis bersalah dalam dakwaan melanggar kebebasan hati nurani dan melakukan gerakan sewenang-wenang.
Pengadilan di Moskow menghukumnya tiga setengah tahun penjara, lansir Euronews.
Romo Sergiy — yang kerap mengkritik Kremlin — menolak tuduhan itu dan pengacaranya mengatakan mereka akan mengajukan banding atas putusan tersebut.
Rohaniwan berusia 66 tahun itu selalu membantah eksistensi coronavirus baru penyebab Covid-19 dan mengecam upaya pemerintah Rusia untuk meredam penyebaran virus tersebut.
Romo Sergiy juga dikenal rajin menyebarkan teori konspirasi tentang Covid-19 dan menyebarkan klaim bahwa vaksin coronavirus dibuat sebagai upaya global untuk mengontrol manusia lewat microchip.
Biarawan itu mendesak pengikutnya agar tidak mematuhi aturan lockdown sementara dia membarikade dirinya di sebuah biara dekat kota Yekaterinburg dengan puluhan pendukungnya
Dia ditangkap tahun lalu di biara dalam operasi khusus malam hari oleh polisi anti huru hara dan pasukan keamanan.
Gereja Ortodoks Rusia melucuti pangkatnya sebagai kepala biara karena melanggar aturan monastik dan kemudian mengucilkannya, tapi dia menolak putusan itu dan mengabaikan panggilan penyidik kepolisian.
Menghadapi perlawanan keras dari ratusan pendukungnya, pejabat gereja dan otoritas lokal selama berbulan-bulan tampak enggan untuk mengusirnya.
Romo Sergiy — dilahirkan dengan nama Nikolai Romanov — sebelumnya pernah berkarir sebagai perwira polisi Uni Soviet tetapi kemudian divonis bersalah dalam kasus pembunuhan, perampokan, dan penyerangan dan divonis 13 tahun penjara. Setelah bebas dia masuk sekolah gereja dan kemudian menjadi seorang biarawan.*