Hidayatullah.com–Teka-teki online yang sangat populer Wordle secara tidak langsung membantu menyelamatkan seorang nenek berusia 80-an tahu dari situasi yang membahayakan dirinya.
Denyse Holt, seorang pensiunan guru, mendapati dirinya terkunci di ruang bawah tanah rumahnya di Illinois, Amerika Serikat, setelah dibangunkan oleh seorang pria telanjang yang membawa pisau yang menyusul ke dalam rumahnya pada tengah malam.
Setelah pria yang gemetar kedinginan itu masuk ke tempat tidurnya, dia mengancam akan “menggorok leher” wanita tua itu. Namun, pelaku kemudian membatalkan ancamannya dan justru meminta agar nenek tersebut membantunya menghangatkan diri di kamar mandi.
Akhirnya, pria itu mengunci nenek Holt di ruang bawah tanah tanpa makanan atau obat-obatan, sehingga wanita itu khawatir akan nyawanya.
Kepada Washington Post dia bercerita berusaha menenangkan diri dan berolahraga agar tetap semangat. “Saya tidak mau mati seperti ini, dan saya tidak ingin anak-anak mendengar bahwa ibunya mati dibunuh.”
Beruntung pertolongan kemudian datang. Anak perempuan tertuanya yang tinggal ribuan mil di pesisir barat AS resah karena ibunya tidak kunjung mengirimkan kabar lewat SMS tentang skor Wordle yang biasa diterimanya setiap hari.
“Saya tidak mengirimi putri sulung saya Wordle di pagi hari itu. Dan itu membuatnya kebingungan,” kata Holt kepada WBBM Chicago, seperti dilansir The Guardian Jumat (11/2/2022).
Ketika kedua putrinya berusaha menghubungi Holt lewat telepon rumah, mereka mendapatkan informasi bahwa telepon terputus. Mereka lantas menghubungi tetangga rumah ibunya untuk meminta bantuan.
Tetangga tersebut mengetuk pintu rumah Holt, tetapi karena tidak mendapatkan jawaban padahal mobilnya terparkir di depan rumah, dia kemudian memanggil polisi.
Ketika mereka mengelilingi sekitar rumah, mereka mendengar suara teriakan, “Saya di sini! Saya di sini di basemen!”
Wanita tua itu akhirnya dibebaskan setelah 20 jam terkunci di sana.
Polisi menangkap seorang laki-laki berusia 32 tahun di kamar lantai atas. Petugas meyakini pria itu mengalami krisis kesehatan mental.*