Hidayatullah.com– Lebih dari 200 ekor paus ditemukan terdampar di sebuah pantai terpencil di pesisir barat Tasmania, Australia.
Setengah dari kawanan mamalia laut itu, diduga jenis paus pilot, masih hidup. Tim penyelamat dikerahkan ke lokasi.
Tidak jelas apa yang menyebabkan paus-paus itu terdampar di dataran pasir di pintu masuk Macquarie Harbour, lokasi yang sama di mana dua tahun lalu sekawanan besar paus juga ditemukan terdampar.
Macquarie Harbor adalah sebuah teluk besar dan dangkal di kawasan pedesaan.
Para ahli sedang merencanakan penyelamatan 230 paus yang ditemukan pada hari Rabu (21/9/2022) itu, tetapi operasinya akan “rumit” disebabkan lokasinya yang terpencil, kata Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan Tasmania dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC.
“Tampaknya sekitar setengah dari kawanan hewan itu masih hidup.”
Penduduk setempat menutupi paus yang terdampar dengan selimut dan menuangkan air ke tubuh mereka, berusaha membuat mereka tetap hidup.
Peristiwa itu terjadi sehari setelah kasus terdampar massal serupa terjadi di bagian utara Tasmania.
Dalam insiden hari Selasa, sebanyak 14 paus sperma muda ditemukan mati di King Island, di Bass Strait.
Paus pilot adalah mamalia yang sangat sosial dan terkenal sering terdampar secara berkelompok, karena mereka hidup dan bepergian dalam komunitas besar yang erat dan dan mengandalkan komunikasi lewat (gelombang) suara secara berkesinambungan.
Pada September 2020, operasi penyelamatan besar-besaran diluncurkan ketika hampir 500 paus pilot terdampar di lokasi yang sama. Lebih dari 380 paus pilot mati ketika itu, tetapi sekitar 100 selamat berkat usaha tim penyelamat.
Ilmuwan satwa liar Vanessa Pirotta mengatakan kepada BBC bahwa kesamaan spesies paus, kesamaan lokasi dan waktu dalam tahun, antara insiden pendamparan terakhir dengan yang sebelumnya merupakan peristiwa “tidak biasa” dan memprihatinkan.
Kawanan paus itu mungkin mengalami “kesalahan navigasi”, mengikuti pemimpin mereka yang linglung, atau kebingungan dan terbawa arus ke perairan dangkal, kata Pirotta. Paus pilot merupakan hewan yang berkomunikasi dan bernavigasi menggunakan kemampuan echolocation (mirip sonar). Polusi gelombang suara di dalam laut diduga menjadi salah satu penyebab kawanan paus ini beberapa tahun terakhir sering terdampar.*