Hidayatullah.com—Pihak keamanan Nigeria mengatakan hari Kamis (30/5/2013) bahwa mereka telah menemukan sebuah rumah di utara kota Kano, di mana warga-warga Libanon menyimpan persenjataan yang akan digunakan untuk menyerang target Israel dan Amerika Serikat di Nigeria.
Kepala intelijen negara bagian Kano, Basey Etang, dan pernyataan militer yang terpisah menggambarkan tempat itu sebagai penampungan “sel teroris” yang terkait dengan kelompok bersenjata Syiah asal Libanon, Hizbullah.
Namun, tidak ada bukti yang ditampilkankan menyangkut hubungan rumah itu dengan Hizbullah
Dilansir AFP, para jurnalis diajak ke rumah yang terletak di kawasan Bompai dan ditunjukkan ruang bawah tanah yang terdapat di bawah ruang tidur, tempat di mana diduga persenjataan disimpan.
Menurut pernyataan militer Nigeria, senjata-senjata itu antara lain berupa senjata anti-tank, senjata berpeluncur roket, serta ranjau anti-tank dan anti-orang. Tiga warga negara Libanon telah ditangkap terkait kepemilikan senjata ilegal, sementara tersangka keempat masih buron.
Menurut militer, salah seorang tersangka bernama Mustafa Fawaz ditangkap pada 16 Mei dan pengakuannya berujung pada penangkapan sejumlah orang asing lainnya.
Mustafa Fawaz dilaporkan memiliki sebuah supermarket terkemuka dan tempat wisata bernama Wonderland di ibukota Abuja.
Saat AFP menghubungi nomor kontak Wonderland, staf yang menerimanya mengatakan bahwa Fawaz tidak ada di kantor pekan ini.
Tersangka kedua, Abdullah Tahini, ditangkap beberapa hari setelah Fawaz saat akan naik pesawat terbang dari bandar di Kano menuju Beirut.
Tersangka ketiga warga Libanon, Talal Roda, ditangkap di rumahnya di Roda pada 26 Mei, sementara Fawaz diidentifikasi sebagai tersangka yang masih buron.
Pada bulan Februari, DSS mengatakan telah menemukan sel yang menerima perintah dari agen mata-mata Iran untuk melakukan serangan terhadap target Israel di Nigeria.
Jurubicara DSS Nasional Marilyn Ogar mengatakan saat itu, kelompok tersebut juga berencan untuk membunuh mantan presiden Nigeria berlatar belakang militer Ibrahim Babangida.
Seorang pejabat Israel yang tidak menyebutkan namanya kepada AFP mengatakan bahwa kemungkinan sel yang ditemukan di Nigeria itu anggota dari jaringan komando Hizbullah di negara-negara Afrika lain seperti Sierra Leone, Ivory Coast, Benin dan Ghana.*