Hidayatullah.com—Raksasa penerbangan Airbus mengatakan akan melayangkan gugatan hukum terkait tuduhan atas intelijen Jerman yang membantu intelijen Amerika Serikat dalam melakukan spionase industri.
Media di Jerman melaporkan bahwa badan intelijen negaranya, BND, mengumpulkan data perusahaan-perusahaan Eropa atas perintah badan intelijen Amerika Serikat National Security Agency (NSA).
Dalam penyataannya yang dikutipAFP (30/4/2015), Airbus mengaku “waspada” dengan adanya laporan-laporan tersebut, tetapi tidak ingin berspekulasi.
Perusahaan industri penerbangan itu mengatakan telah meminta keterangan kepada pemerintah Jerman.
“Kami mengetahui bahwa perusahaan-perusahaan besar dalam sektor ini, seperti kami, menjadi target spionase,” bunyi pernyataan Airbus.
“Oleh sebab itu, dalam masalah ini kami waspada karena ada kecurigaan yang kuat,” imbuh Airbus.
Bocoran dokumen BND menunjukkan bahwa stasiun pemantauan milik badan intelijen Jerman itu di Bad Aibling melakukan pengecekan apakah perusahaan-perusahaan Eropa melanggar embargo perdagangan. Pengecekan dilakukan BND atas permintaan dari NSA.
Airbus disebut-sebut media Jerman sebagai salah satu target BND. Badan intelijen itu diyakini menyadap komunikasi online, telepon dan lainnya dalam mengumpulkan data perusahaan untuk NSA.
BND juga dituding melakukan aksi mata-mata atas istana kepresidenan dan Kementerian Luar Negeri Prancis, serta Komisi Eropa.
Menurut berbagai laporan media Jerman, BND tidak menjadikan para pejabat Amerika dan Jerman sebagai targetnya, sebab mereka dilindungi dari spionase berdasarkan kesepakatan BND-NSA yang ditandatangani tahun 2002.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Terungkap kemudian bahwa pemerintah Jerman mengetahui tentang sepak terjang NSA dalam memata-matai perusahaan-perusahaan senjata Eropa sejak tahun 2008.
Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere membantah pemerintah selama ini menutup-nutupi aksi spionase itu.
De Maiziere berdalih dirinya tidak mengetahui malpraktik yang dilakukan oleh badan-badan intelijen Jerman, tetapi meminta agar laporan internal BND diserahkan kepada sebuah komite di parlemen.*