Hidayatullah.com—Dalam sebuah voting Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) hari Jumat menegaskan Masjidil Al-Aqsa adalah milik umat Islam, dan membantah adanya hubungan Yahudi.
Resolusi ini diajukan oleh Palestina, bersama dengan Lebanon, Aljazair, Maroko, Mesir, Qatar, Oman dan Sudan, dan mengutuk penjajah Israel selama beberapa tindakan yang berkaitan dengan Yerusalem dan tempat-tempat suci.
Dua puluh empat anggota memvoting mendukung resolusi itu, enam menentanng dan 26 tidak memberi suara.
Menguraikan bahwa kota itu merupakan tempat suci bagi tiga agama, Yahudi, Kristen dan Islam, resolusi itu juga menyatakan bahwa Masjid Al-Aqsa dan halamannya merupakan tempat suci hanya untuk Muslim.
Diplomat Israel beberapa minggu terakhir telah berupaya untuk membujuk negara anggota UNESCO untuk menentang atau setidaknya tidak memberi suara pada voting tersebut.
Setelah voting tersebut, Kementerian Hubungan Luar Negeri Israel mempublikasikan sebuah video propaganda di Facebook yang mempertanyakan pemahaman agama UNESCO.
Di dalamnya, seseorang terlihat membaca “Injil edisi revisi UNESCO”, yang dalamnya kata “kuil” diganti dengan “Masjid Al-Aqsa atau Al-Haram Al-Syarif”.
Israel telah menjajah dan menduduki Yerusalem Timur sejak tahun 1967. Resolusi juga mengutuk penjajah Israel selama menduduki disana yang telah membuat kerusakan.*