Hidayatullah.com– Kemarin pagi Tim Sahabat Al-Aqsha (SA2Gaza) seperti berenang di telaga cinta dan keharuan. Empat orang relawan kita bercengkerama selama dua jam lebih dengan 150 anak-anak TK Bintang Al-Quran di Jabaliya Al-Balad.TK yang terletak di kawasan Gaza Utara ini riuh rendah dengan teriakan anak-anak.
Setiap masuk ke kelas, gurunya bertanya kepada anak-anak itu, “Tamu-tamu kita datang dari manaaaaa?!?!?!?”
“Indonesiaaaaaa….!!!!”
“Siapa yang suka sama Al-Aqsha?!?!?!”
“Sayaaaaa….!!!!!”
“Siapa yang suka sama Indonesiaaaaaa?!?!?!”
“Sayaaaaa….!!!!!”
“Bagaimana kalian menyambut tamu-tamu dari Indonesia….”
“As-Salaamu’alaykum….!!!”
“Apa kabar kalian semua pagi iniiiii…..?!?!?!?”
“Baiiiiik, karena menjumpai kamu dengan selamaaaat!!!!”
Sesekali keenam guru yang kesemuanya perempuan menanyakan beberapa kata dalam bahasa Inggris.
Di kelas lain, seorang guru menunjukkan bagaimana mereka sejak dini mengajarkan bacaan Al-Quran yang sempurna.
Ummu Khalil, Kepala Sekolah TK Bintang Al-Quran, yang kemarin pagi menyambut kamijuga adalah Penanggung Jawab (Mas’ulah) Darul Quran was-Sunnah di kawasan Jabaliya. Darul Quran wal Sunnah merupakan otoritas keilmuan Tahfizh Al-Quran tertinggi di wilayah ini yang diakui oleh pemerintah Palestina di Gaza.
Jadi selain sehari-hari menyayangi 150 anak yatim, faqir, dan miskin di TK Bintang Al-Quran, Ummu Khalil juga mengkomando puluhan ustadzah untuk membina lebih dari 500 anak dan remaja di seluruh Jabaliya untuk menjadi huffazh Al-Quran.
“Kami memilih putri terbaik Jabaliya untuk mengepalai TK Bintang Al-Quran,” ucap Direktur Yayasan Salam Ya’qub Sulaiman dalam acara silaturrahim antara para guru, pengurus yayasan Salam, dan para relawan Sahabat Al-Aqsha.
Turut hadir dalam acara itu Direktur Lembaga Darul Quran was-Sunnah, yang menjadi penanggung jawab tarbiyah hifzhul Quran di seluruh kawasan Jabaliya.
Dalam kunjungan di setiap ruangan kelas TK kita itu, para relawan SA2Gaza disambut ramah dan meriah oleh anak-anak yang berseragam hijau lengkap dengan logo bergambar bintang yang mengedipkan mata seraya tersenyum.
Sesekali para ustadzah menjelaskan kepada Tim SA2Gaza, “Anak ini baru saja kehilangan ayahnya yang mati syahid di medan jihad…”
“Anak yang itu baru saja kehilangan pamannya…”
“Anak yang ini ayahnya buta, setiap hari menuntun ayahnya ke pasar sebelum ke TK ini…”
“Anak yang di sebelah sana baru saja kehilangan ibu dan ayahnya sekaligus, dibunuh Yahudi…”
“Anak yang duduk di situ ayahnya lumpuh…”
Rajaa’ Yusuf Al-Hirtsani, pengawas TK Bintang Al-Quran, seorang Hafizhah Al-Quran yang menikah dengan Abdillah Onim relawan MER-C Indonesia, menjelaskan bahwa seleksi untuk masuk TK ini sangat ketat.
“Seluruh anak yang bersekolah di sini adalah anak-anak yang paling memerlukan bantuan,” jelasnya.
“Ini adalah TK pertama yang 100% gratis di seluruh Gaza,” kata Ya’qub Sulaiman. “Ada LSM asing lain yang membantu taman kanak-kanak tapi tetap memungut biaya. Makanya waktu kami umumkan kepada masyarakat bahwa TK ini 100% gratis banyak yang tidak percaya…”
Ummu Khalil, Ustadzah Rajaa’, dan Ya’qub Sulaiman menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang banyak kepada masyarakat Indonesia yang telah membantu TK ini selama setahun sejak September 2011 yang lalu.
Menurut Direktur Operasional Sahabat Al-Aqsha yang juga hadir dalam kunjungan kemarin, saat ini Sahabat Al-Aqsha sedang mengajak sebanyak mungkin masyarakat Indonesia untuk melanjutkan amanah membantu TK ini. “Bulan September 2012 sudah dekat, jangan sampai anak-anak di TK ini jatuh dalam kesedihan seperti tahun lalu saat dua buah TK ditutup karena kekurangan biaya,” kata Amirrul.
Ayah tiga anak ini mengingatkan masyarakat Indonesia, selain membantu mereka yang sedang kesusahan di tanah air, membantu generasi baru Mujahidin di Gaza juga sangat penting sebagai bagian dari perjuangan membebaskan Masjidil Aqsha dan tanah suci Palestina.
“Jangan ragu-ragu untuk segera membantu TK ini… Sahabat Al-Aqsha sudah membuktikan dengan mata kepala dan mata hati sendiri langsung dengan menempuh jarak ribuan kilometer menembus pengepungan atas Gaza, bahwa para pemegang amanah di Jabaliya 100% amanah… Bahkan jihad mereka mendidik dan menyayangi anak-anak ini lebih dari yang kita bayangkan,” kata Amirrul penuh semangat.*/SA