Hidayatullah.com–Sikap Menteri Agama Suryadharma Ali yang menilai tidak ada keterkaitan antara Pondok Pesantren Al-Zaytun dengan Negara Islam Indonesia (NII) disesalkan sejumlah pihak.
Di antaranya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan KNPI. Hal ini mengemuka dalam pertemuan dan dialog antara Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH Said Agil Siradj dengan Ketua Umum DPP KNPI Azis Syamsuddin.
“Seharusnya pemerintah mengerti keresahan yang sedang dialami masyarakat Cirebon dan Indramayu. Pernyataan Menteri Agama itu terlalu buru-buru dan hanya kesimpulan dangkal.
Hanya dengan melihat kurikulum di sana dan berdasarkan penglihatan mata saja menyebut tidak ada pelanggaran,” kata Ketua Umum KNPI Azis Syamsuddin.
Tercengang
Sebelumnya, Hari Rabu (11/5), Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengunjungi Ponpes Al Zaitun di Indramayu, Jabar. Kedatangan rombongan Menag ini awalnya untuk mengecek kebenaran apakah pesantren pimpinan Panji Gumilang itu ada kaitannya dengan NII KW 9 dengan gerakan cuci otaknya yang telah menjadi perbincangan publik.
Namun Menag tercengang dengan kemegahan dan kemewahan Ponpes Al Zaitun.
Dari kunjungan itu Menag bahkan sempat mengatakan, dari berbagai tempat pendidikan yang pernah dikunjungi, Al Zaitun adalah yang terbaik. Kesimpulan terlalu cepat inilah yang akhirnya menuai pertanyaan berbagai kalangan.*