Hidayatullah.com — Menanggapi rencana aksi puluhan aktivis feminis dan LGBT (lesbian, homoseksual, bisexual, transgender), akan menggelar aksi “Indonesia Tanpa FPI” Selasa, 14 Februari 2012, pukul 16.00 WIB sore ini di Bundaran Hotel Indonesia, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab, justru mengajak khalayak untuk menonton bersama apa yang akan dilakukan pemerintah pusat terhadap kelompok anarkis di Palangkaraya yang aksi mereka menerobos objek vital bandara, pengepungan pesawat dengan senjata, merusak panggung acara Maulid Nabi.
“Tonton juga gonggongan anjing liberal yang akan membela para anarkis tersebut,” cetus Habib Muhammad Rizieq Syihab dalam pesan singkanya kepada hidayatullah.com, Selasa (14/02/2012).
Sementara, para aktivis feminis dan LGBT mulai menggalang rencana aksi yang akan dilakukan sore ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menyatakan jajarannya siap mengamankan acara tersebut. Meski, kata Rikwanto, pihaknya belum mendapat pemberitahuan resmi dari penyelenggara aksi.
“Kalau Kalimantan saja bisa kenapa Jakarta tidak melakukan,” kata Tunggal Pawestri, juru bicara gerakan, seperti dikampanyekan di akun twitter-nya #IndonesiaTanpaFPI, hari ini (12/02/2012).
Menurut Tunggal, fokus dari Gerakan Indonesia Tanpa FPI adalah menolak segala bentuk penggunaan kekerasan yang biasa dilakukan oleh FPI dalam penyelesaian kasus.
Sebelumnya, para aktivis ini sudah berkonsolidasi yang digelar di Cikini Jakarta. Selain dari aktivis feminis dan LGBT, para aktivis yang akan beraksi dari berbagai latar belakang organisasi baik LSM dan buruh. Termasuk mantan dosen Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga, George Junus Aditjondro dan penulis buku “Gurita dari Cikeas”.*