Hidayatullah.com–, Anggota DPR RI asal Wilayah Pemilihan Kepulauan Riau Herlini Amran mengungkapkan bahwa dampak destruktif pornografi merupakan ancaman terbesar terhadap remaja Indonesia saat ini.
“Kecanduan pornografi pada remaja, menimbulkan efek kerusakan otak secara permanen. Remaja akan cendrung sulit mengontrol diri, mengambil keputusan, mengatur emosi, perencanaan dan mengorganisasikan diri,” demikian ujarnya pada saat mengisi Pelatihan TOT Pengembangan Kesadaran Pemuda terhadap Factor Destruktif Pornografi dan Pornoaksi di Hotel The Hills Batam oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Menurutnya, hasil dari razia bulan Juni-Okober 2013 oleh Satpol PP Kota Tanjungpinang, sekitar 112 remaja terjaring razia tindak asusila.
“Trend remaja tidak malu berbuat pornoaksi cenderung trus meningkat di Kepri,” ujarnya.
Herlini yang juga merupakan Ketua Komunitas Keluarga Bahagia Kepri berpendapat masalah pornografi harus menjadi perhatian serius pemerintah.
“Bayangkan bila remaja Indonesia saat ini terus dibiarkan mengkonsumsi pornografi seperti saat sekarang, mau jadi apa bangsa Indonesia kedepannya?” ungkapnya.
Anggota DPR RI Komisi Pendidikan ini juga mendesak pemerintah untuk tegas memperketat pengawasan pornografi dan memberlakukan UU Pornografi dengan tegas agar dampak destruktif pornografi dan pornoaksi terhadap anak tidak terus meningkat.
Ia pun menghimbau kepada orangtua remaja agar memberikan pengetahuan yang utuh terkait pendidikan seks kepada anak, sehingga pemahaman anak bisa teredukasi dan bisa meningkatkan proteksi diri terhadap bahaya pornografi dan pornoaksi.
Ditempat yang sama, Budiyanto, S.Pd, M.Si Kabid Iman dan takwa pemuda Kemenpora menuturkan manfaat pelatihan ini untuk menanamkan karakter positif pemuda.
Ia menjelaskan lima karakter yang ingin di bangun dalam pelatihan ini, yaitu membangun ketakwaan, kemandirian, kepedulian, keprofesionalan, kepatriotikan.
Budiyanto juga berharapan alumni TOT di Batam ini mampu menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam hal ini kepempora sebagai penyuluh yang handal di lingkungannya sehingga upaya penanggulangan destruktif pornografi dan pornoaksi di daerah Kepri.*