Hidayatullah.com- Rentetan bencana melanda Indonesia belakangan ini dinilai akibat penolakan alam terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Termasuk kebijakan pembebasan bandar narkoba Schapelle Leigh Corby.
Penilaian ini disampaikan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya Murhali Barda dalam orasinya saat menggelar aksi damai di Jakarta di Bundaran HI, Jumat (14/02/2014) siang.
“Di Jawa Timur semalam kita dapati alam mengeluarkan debu, mengeluarkan kirikil. Ini (alam. Red) menolak apa-apa yang telah dilakukan oleh pimpinan negara ini,” ujar Murhali di hadapan sekitar 400-an massa.
Murhali menyebut, sebelumnya wilayah Jawa Barat telah dilanda banjir, seperti Subang dan DKI Jakarta. Disusul gempa bumi di Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, bencana-bencana itu sebagai peringatan bagi pemerintah Indonesia. Hal senada disampaikan perwakilan FPI Karawang yang menyebut bencana ini karena murka Allah atas pemerintah.
Aksi damai tersebut pun, menurut mereka, dalam rangka mengingatkan Presiden SBY akan berbagai kebijakannya yang dinilai kontroversial.
“Naudzbillah. Kita berlindung kepada Allah. Kalau kita tidak menyampaikan amar ma’ruf nahi mungkar, hati-hati,” orasi Murhali mewanti-wanti.
Massa yang terdiri atas FPI dan GARIS ini menyorot Perpres No 74 Tahun 2013 yang mengatur tentang pengendalian minuman beralkohol. Dengan perpres ini, SBY dinilai telah melegalkan peredaran miras di Indonesia.
Dalam penjelasan umum perpres itu disebut, “Disadari bersama bahwa produksi, distribusi, dan konsumsi Minuman Beralkohol dari dan oleh sekelompok masyarakat tidak sepenuhnya dilarang mengingat kondisi kebhinnekaan negara kita.” *