Hidayatullah.com – Chief Water, Sanitation and Hygiene UNICEF, Aidan Cornin Ph.D mengatakan, pihaknya mengaku bangga dapat bermitra kerja dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam program pendayagunaan zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf (Ziswaf) untuk sarana air bersih dan sanitasi.
“Kami mengapresiasi dan setuju dengan progam ini. Sanitasi adalah kebutuhan semua orang. Pemerintah tentu tidak bisa jalan sendiri, karenanya sangat penting bagi program ini untuk mendapat keterlibatan pihak yang berkompetensi,” ujar Aidan saat acara peresmian di Desa Peusar, Kec. Penongan, Kab. Tangerang, Banten, Kamis (01/09/2016).
Ia mengungkapkan, Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dalam memenuhi kualitas air minum yang aman dan sanitasi yang layak bagi semua.
Menurut Aidan, buruknya kondisi air minum dan sanitasi di berbagai tempat telah berdampak secara langsung terhadap kesehatan, gizi serta perkembangan anak-anak.
“Tanpa sanitasi yang baik tumbuh kembang anak terganggu. Kalau pertumbuhan anak terganggu, tentu akan berpengaruh bagi generasi yang akan datang,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (PLH-SDA) MUI Pusat, Dr. Hayu S. Prabowo menyatakan, banyak wilayah di Indonesia saat ini yang mengalami kesulitan mendapatkan akses air bersih dan sanitasi yang layak.
Sebagaimana, terang Hayu, di Desa Peusar Kabupaten Tangerang yang menjadi projek pertama program tersebut yang merupakan daerah sulit air.
“Apalagi sekarang di sekeliling tempat ini perumahan, ini air kesedot kesana semua. Maka bagaimana air ini juga tidak dikuasai oleh individu atau oleh para swasta, bagaimana air ini dikontrol oleh umat,” paparnya.
Hayu menambahkan, upaya menguasai sumber daya air untuk kemaslahatan umat tersebut seperti halnya yang dilakukan Usman bin Affan ketika mengambil alih sumber air milik orang Yahudi.
“Nah begitu juga bagaimana sumber air yang telah dikuasai oleh swasta kita ambil lagi,” tukasnya.
Ia berharap, umat Islam bisa lebih sadar dalam menunaikan ziswaf, terutama untuk program-program yang berdampak langsung manfaatnya di masyarakat seperti halnya sarana sanitasi.
Dalam program itu, MUI juga bekerja sama dengan berbagai pihak antara lain Kemenkes, Kemenag, Baznas, Unicef, dan Bappenas serta Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI) yang telah berpengalaman dalam pembiayaan air dan sanitasi untuk masyarakat.*