Hidayatullah.com– Lampung Selatan di Provinsi Lampung merupakan salah satu kabupaten yang terdampak tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam pekan kemarin.
Di Lampung Selatan, korban jiwa mencapai 108 orang meninggal, 279 luka-luka, 9 orang hilang, dan 1.373 orang mengungsi, berdasarkan data sementara BNPB hingga pukul 13.00 WIB, Selasa (25/12/2018).
Berbagai bangunan dan kendaraan rusak.
Pemerintah memberlakukan masa tanggap darurat di Lampung Selatan selama tujuh hari sejak 23 hingga 29 Desember 2018.
Baca: Korban Tsunami di Lampung Selatan Butuh Bantuan Mendesak Ini

Segenap pihak berjibaku dalam penanggulangan pasca bencana. Baik dari TNI, Polri, kementerian, lembaga negara, tim SAR gabungan, maupun dari pihak swasta, ormas-ormas Islam seperti FPI.

Hidayatullah menurunkan armada 3 mobil dengan 13 relawan gabungan DPW, SAR, BMH, IMS, dan Syabab Hidayatullah Lampung.

Ketua DPW Hidayatullah Lampung Thoifur Bustomi kepada hidayatullah.com, Rabu (26/12/2018) siang menyebutkan kebutuhan mendesak para pengungsi.
Antara lain yaitu mukena/jilbab, beras, karpet, selimut, handuk, minyak kayu putih, handuk bayi, susu bayi, kasur lantai, kompor gas serta perangkatnya, dan sebagainya.

Pengungsi tinggal sementara di tenda-tenda darurat.* Tesk/Foto: SKR/Hidayatullah
Baca: Korban 429 Jiwa, Status Bencana Kabupaten, Tanggap Darurat 14 Hari