Hidayatullah.com– Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, sangat menyayangkan terjadinya pembongkaran makam di Gorontalo lantaran perbedaan pilihan partai politik.
“Apalagi mereka masih saudara dan menganut agama yang sama,” kata Mu’ti saat dihubungi hidayatullah.com pada Ahad (13/01/2019).
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, saran Mu’ti, sebaiknya para tokoh masyarakat dan umat membantu melakukan mediasi sehingga tidak terjadi konflik keluarga.
“Di masa depan, agar hal serupa tidak terjadi lagi, diimbau kepada masyarakat untuk memakamkan kaum Muslim di tanah pemakaman umum,” anjurnya.
Mu’ti mengimbau masyarakat agar saling membina kerukunan dan saling menghormati perbedaan pilihan politik.
“Berpolitik adalah sarana untuk membangun kehidupan bangsa yang lebih baik ke arah tujuan nasional yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur,” terangnya.
Sebelumnya diwartakan, pembongkaran dua makam itu terjadi hanya karena perbedaan dukungan politik pada keluarganya dalam Pileg 2019.
Akibatnya, dua kuburan di desa Toto Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pada Sabtu pagi, 12 Januari 2019, dipindahkan lokasinya.
Menurut perwakilan keluarga yang kuburannya dibongkar, Abdul Salam Pomontolo, pemilik tanah Awano sudah memperingatkan soal pembongkaran makam. Pembongkaran akan dilakukan bila tak mau mendukung ipar pemilik tanah menjadi caleg DPRD, kutip Viva.* Andi