Hidayatullah.com– Dalam kampanye akbar capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK), Senayan, Jakarta, Ahad (07/04/2019), Prabowo beberapa kali mengeluarkan sindirannya kepada yang disebutnya pemimpin politik Indonesia tanpa menyebut nama pemerintahan Joko Widodo.
Sindiran tersebut disampaikan dengan melucu tapi kritis.
Saat itu, Prabowo menirukan gaya pidato ‘pemimpin politik Indonesia’ yang mengklaim bahwa ekonomi Indonesia baik, dengan pertumbuhan 5 persen.
Baca: UBN di Kampanye Akbar: Viralkan, 17 April Coblos Prabowo-Sandi!
Akan tetapi, angka 5 persen itu tak sesuai kenyataan. “5 persen ndasmu!” ungkap Prabowo disambut tawa para pendukungnya yang memenuhi Stadion GBK.
Selain itu, Prabowo pun menyinggung klaim data yang menyebut kemiskinan Indonesia menurun. “Saudara-saudara sekalian, harga-harga terkendali, kemiskinan menurun,” ungkapnya menirukan gaya pidato ‘pemimpin politik Indonesia’ tersebut.
Prabowo pun “setuju” jika kemiskinan menurun. Ya, kemiskinan memang menurun menurut Prabowo, tapi, “Menurun dari kakek ke cucu,” ungkapnya mengundang tawa yang mendengarnya.
Baca: Sejuta Massa Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK
Beberapa kali memang Prabowo melontarkan pernyataan dan menampilkan sikap yang cair dalam pidatonya tersebut. Sampai-sampai dia “menyindir” dirinya sendiri.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Maaf ini pidato kebangsaan, enggak boleh banyak guyon. Dikit-dikit boleh. Kalau terlalu serius, kalian ngantuk,” ujarnya kepada jutaan massa yang menghadiri kampanye akbar tersebut.
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) rutin merilis angka pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. BPS menyebut pertumbuhan ekonomi selama 2018 sebanyak 5,17 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 yang hanya 5,07 persen.*