Hidayatullah.com– Baru-baru ini oknum guru di sebuah lembaga pendidikan di Bandung, Jawa Barat, berinisial HW, yang diduga memperkosa belasan muridnya telah ditahan pihak kepolisian. Lembaga pendidikan tersebut pun, kata Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama, Thobib Al-Asyhar, telah ditutup.
Penceramah Ustadz Yahya Zainul Ma’arif atau dikenal Buya Yahya kemudian memberikan penjelasan dalam ajaran Islam terkait korban pemerkosaan.
“Pemerkosa adalah orang yang zalim, melakukan dosa kepada Allah dosa kepada manusia, jika tidak segera taubat neraka sudah menantinya. Nauzubillah, pada akhirnya dia melakukan zina juga,” kata Buya Yahya menjawab pertanyaan soal kasus pemerkosaan dalam pandangan Islam, seperti dikutip Kamis (09/12/2021) dari channel Youtube Buya Yahya.
Adapun orang yang diperkosa, kata Buya Yahya, di luar kemampuannya, Allah Maha Pengasih, Allah Maha Pengampun. Selagi mengingkari, sebab dia diperkosa, namanya orang diperkosa bukan kemauan dia. “Maka siapapun yang mendapatkan perlakuan semacam ini ketahuilah bahwasanya anda tidak dosa,” ujarnya.
Buya Yahya berpesan agar korban tidak terpuruk “Anda tidak usah terpuruk dengan masalah keperawanan dan sebagainya, Allah akan kembalikan itu semuanya, yang jelas tidak boleh merasa terpuruk.”
Buya Yahya menceritakan suatu pengalaman dimana ada orang yang karena tidak mengerti ilmu, dia diperkosa dan terjerumus dalam dunia pelacuran karena merasa sudah dinodai, merasa sudah tidak perawan lagi.
“Kembalilah kepada Allah. Allah akan tutup itu semuanya. Jangankan diperkosa yang dia tidak dosa, seandainya ada pezina sekalipun segera kembali pada Allah, tutup itu aib,” terang Buya Yahya.
“Nah ini adalah nasihat untuk pemerkosa dan yang orang diperkosa, orang yang diperkosa itu harus kuat (tegar, red), anda itu sudah dizalimi, anda itu Masya Allah tinggal kembali kepada Allah di luar kemampuan anda. Jangan ceritakan pada siapapun,” sambungnya.
Baca: Polisi Tahan Oknum Diduga Pelaku Asusila Santriwati, Kemenag Tutup Lembaganya
Lebih jauh, Buya Yahya mengatakan yang lebih penting justru menjaga rahasia korban. Untuk itu ia menasihatkan kepada kepolisian, pengadilan, yang ingin menyusut pelaku kejahatan sang korban betul-betul sembunyi, harus dirahasiakan.
“Tidak boleh ada yang tahu. Media jangan main-main. Kadang ini jadi bahan untuk viral sehingga aib jadi terbongkar. Ketahuilah Allah akan bongkar aib anda kalau anda buka aibnya orang,” tegas Buya.
Sebab menurut Buya Yahya, dengan diketahui banyak orang, korban menjadi tambah terpuruk. “Sementara ini orang terzalimi akhirnya menjadi orang terpuruk dia, gara-gara sudah diketahui bahwasanya dia telah diperkosa dan seterusnya. Dia perlu ditolong mentalnya. Trauma dia, sakit dia, jangan malah disebar,” bebernya.
Kemudian, Buya Yahya meminta kalaupun pengadilan ingin mengusut tolong digelar tertutup, kepolisian juga begitu, lacak orangnya dibuktikan, dihukum dia sesuai dengan prosedur.
“Jangan sampai nanti memberi kesempatan pada koran, ditulis. Innalillahi, ini justru yang harus diperhatikan karena ini yang menjadikan orang semakin terpuruk. dia yang terzalimi menjadi trauma, depresi, bisa menjadi putus asa, malu, dan lain-lain,” ungkapnya.
Buya Yahya juga mengingatkan kepada media agar berhati-hati. Jangan senang dengan berita-berita seperti itu. “Hei yang punya media. Jangan main-main!” pesannya mewanti-wanti.
Hal penting lainnya, pesan Buya Yahya kepada perempuan siapapun dan dimanapun, janganlah jadi sebab dirinya diperkosa. Wahai wanita-wanita mulia, pesannya, jangan menjadi sebab diperkosa. Misalnya karena tidak berusaha menjaga dirinya, atau karena jangan-jangan dia yang nyelonong ke tempat-tempat yang harusnya dia tidak ke situ. Atau mungkin dia yang telah membuka mata orang-orang jalang itu untuk melihat karena dia tidak menutup auratnya.
“Artinya dari semuanya kita waspada. Jadi tetaplah waspada keluar pergi kemana, berjalan dengan siapa, bekerja dimana. Agar semua baik-baik, jangan sampai wanita yang sudah diperkosa, dizalimi ternyata punya andil dosa juga, kenapa? dia diperkosa gara-gara dia memicu orang lain untuk memperkosanya,” kata Buya Yahya.
Tapi lanjut Buya Yahya, kalau wanita baik-baik kemudian diperkosa, maka aman, karena Allah Maha Pengampun, tidak ada dosa bagi dia.
“Semuanya kita berharap sadar dan kembali kepada Allah. Tutup itu aib jangan ceritakan pada siapaun. Yang melakukan kesalahan segera taubat, ingat hukuman Allah sangat pedih. Semoga Allah mengampuni semuanya,” tutupnya dalam video berjudul “Nasihat Untuk Yang Diperkosa dan Pemerkosa” itu.*