Hidayatullah.com—Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan berencana mengadakan ‘Festival Tawuran’ dengan menggunakan tomat dan roti di kawasan Manggarai. Festival ini diakui Pemkot untuk meminimalisir aksi tawuran yang kerap terjadi di wilayah itu.
Selanjutnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan, mengajak warga Kelurahan Manggarai menggelar “Festival Tawuran” guna menciptakan ketertiban dan kerukunan di wilayahnya. “Ini mau nggak dibikin Festival Tawuran, karena Pak Wali lagi mikirin menjadi sesuatu yang unik,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Ali Murthadho.
Ali menjelaskan rencana menggelar festival ini terlebih dahulu akan mengajak semua komponen masyarakat, khususnya warga Kelurahan Manggarai. Nantinya, setiap komponen akan menyampaikan visi misi mengenai masalah tawuran yang kerap terjadi di wilayahnya.
Selain itu, Ali pun menyebutkan pentingnya kehadiran karang taruna sebagai perwakilan pemuda yang selalu identik dalam menyumbangkan ide kreatif.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mohammad Fadil Imran menyambut baik inisiasi kegiatan festival lempar tomat dan roti ini. Ia merasa kegiatan itu dapat mengadopsi festival perang tomat seperti di Spanyol.
“Di TV itu ada orang Spanyol yang lempar-lemparan tomat. Mungkin bisa itu festivalnya. Khusus festival tahunan Manggarai itu lempar-lemparan tomat. Tetapi tomat mahal kali, Bu,” kata Fadil berseloroh saat Pengukuhan Tim Anti Tawuran di Manggarai, Selasa (11/10/2022).
Terlepas dari itu, Fadil merasa aparat kepolisian perlu bekerja sama dengan seluruh elemen untuk mengatasi masalah tawuran di Manggarai. Bagi Fadil, untuk mengurai masalah itu perlu keterlibatan seluruh pihak.
Rencana festival ini rupanya ditanggapi beragam oleh warganet. Sebagian netizen mengatakan seharusnya festival tidak perlu meniru aksi orang asing yang membuang-buang makanan sehingga menjadi sia-sia alias mubazir.
“Banyakin intel dari polisi, bentuk tim PM ( polisi masyarakat ) terdiri dari pelajar, warga masyarakat, jadi intel tesebut loyalitas, bila ada indikasi tawuran bisa di cegah… Kalo ada kumpulan remaja ngumpul2 bisa di bubarkan dan cek hp mereka siapa tahu ada indikasi tawuran, mencegah lbh baik.
doisedamaar: Habis tomat berserakan, petugas kebersihan nyesek ngerbersihinnya.. Apalagi pemilik toko kena imbasnya.. Lagian tomat di makan bukan di lempar2,” ujar pemilik aku IG © doisedamaar.
Sementara pemilik akun @rifialaflah mengatakan, “Alangkah baiknya anak2 muda disekitaran manggarai diajak berlatih karate,pencak silat,judo,tarung derajat,serta olahraga beladiri lainnya. Supaya anak muda nya melakukan hal positif dan siapa tau diantara mereka berprestasi diajang olahraga tingkat nasional ataupun internasional .”
“Kehancuran ekonomi negara dan kesulitan hidup dapat mempengaruhi perilaku masyarakat sehingga hilang rasa kemanusiaan/ toleransi. Apalagi pengelola negara (eksekutif dan legislatif) yang mencontohkan hal-hal yang salah dalam kelola negara ini juga berpengaruh. Jadi masalahnya sangatlah berkaitan dan tentunya pemerintah haruslah dulu dapat menciptakan kesejahteraan hidup dan keadilan sosial, ekonomi dan hukum bagi seluruh rakyat Indonesia,” tulis @r.edisonsihombing.
“Laaah, jadinya buang2 makanan dooong . Kagak usah ditiru lah festival luar negeri yang buang2 makanan,” ujar @ummikaltsumcom.
“Ya allah itu makanan, disaat ada orang yg kelaparan disitu ada orang yang buang makanan,” tulis @budi_digoal.
“Mending tomatnya di blender pak, masih banyak yang kelaparan pak, coba pejamkan sejenak,” tambah @ivan_ngrh.
“Bahan makanan itu diolah…. kemudian dibagikan…. jadi berkah …..,” ujar @zifauzi17.
“Ikuti tradisi yang baik dari negara lain, jangan aneh2 pak diambil.. Tks, “ @bro_vr46.*