Hidayatullah.com — Pasar industri halal di Indonesia, khususnya kelas menengahnya sangat menggiurkan. Hal ini karena konsumen muslim Indonesia membentuk tren pasar tersendiri dengan mempertimbangkan unsur religius.
Mereka memilih produk-produk halal seperti kosmetika, fashion, makanan, bumbu, bahkan produk perbankan syariah. Inilah karakteristik dari Gen-M.
Gen-M di pasar Indonesia ini melekat pada konsumen yang jumlahnya mencapai 87 persen dari seluruh penduduk, tentu potensi yang sangat besar. Namun hak yang paling menarik dari kelas ini adalah dinamika perubahannya yang mencengangkan.
Gen-M atau Generasi M adalah populasi Muslim muda kelas menengah yang terus tumbuh dan percaya akan iman dan modernitas. Istilah ini dicetuskan oleh Shelina Janmohamed konsultan pencitraan Islam secara global yang berpengalaman membangun merek dengan audiens Muslim.
Yuswohady penulis buku #GenerationMuslim mengatakan kencenderungan para konsumen kelas menengah ini berubah menjadi semakin religius, mencari nilai spiritual dalam setiap pengambilan keputusan saat membeli produk.
Jumlah Gen-M terus meningkat dari tahun ke tahun, diperkirakan mencapai 26,4 persen dari keseluruhan populasi dunia atau sejumlah 2,2 miliar jiwa di 2020. Jumlah ini meningkat 0,4 miliar dari 2012. Gen-M sebuah potensi pasar yang besar bagi produk-produk yang menyasar segmen kaum muslim.
Dalam bukunya, Yuswohady mengatakan yang menariknya konsumen muslim Indonesia adalah semakin makmur mereka, semakin knowledgeable mereka, dan semakin technology-savvy. justru mereka semakin religius.
Mereka semakin mencari manfaat spiritual (spiritual value) dari produk yang mereka beli dan konsumsi. Yaitu produk-produk yang menjalankan kepatuhan (compliance) pada nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam.
Ini berbeda dengan di dunia Barat misalnya, di mana ketika mereka beranjak maju, masyarakatnya justru semakin sekuler bahkan banyak yang tak memercayai lagi keberadaan Tuhan.
Untuk membangun branding yang kokoh, label halal pada kemasan dan produk saja tidak cukup. Brand harus menempatkan ketaatan kepada nilai-nilai luhur keislaman yang bersifat universal sebagai alasan untuk membeli produk tersebut.
Kaum muslim adalah kelompok sosial yang memiliki kesamaan tujuan (shared purpose) yaitu untuk mencapai keselamatan di dunia dan akhirat dengan selalu menjalankan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi larang-larangan-Nya.
Karena by default kaum muslim adalah sebuah komunitas, maka pendekatan pemasaran yang paling ampuh untuk menggarap pasar ini adalah dengan menggunakan pendekatan komunitas (community marketing) dengan mengoneksikan satu konsumen dengan konsumen lain di dalam komunitas.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kejayaan produk yang menyasar pasar kaum muslim terus berkembang di Indonesia. Kelahiran UU No 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, yang mewajibkan semua produk diberi label halal mulai diterapkan, dan menjadi tonggak baru bagi Gen-M di Indonesia.
Hal ini perlu sangat perlu diapresiasi karena fenomena ini tidak hanya membawa keuntungan dunia, tapi juga akhirat, sebab halal lifestyle akan mengantarkan kita pada gaya hidup yang sehat dan diberkahi.
Salah satu cara gaya hidup sehat ialah dengan menggunakan bumbu masak alami dan tanpa bahan pengawet. Halawa hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menyediakan berbagai bumbu masak yang sehat, halal, thoyyib dan lezat.*