Hidayatullah.com– Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Yunahar Ilyas menilai, persekusi terhadap Ustadz Abdul Somad (UAS) di Bali hanya yang dilakukan gerombolan orang-orang yang mencari masalah saja.
“Provokatornya harus diusut. Umat Hindu enggak begitu,” ujarnya kepada hidayatullah.com di Kantor MUI, Jakarta, belum lama ini.
Menurut Yunahar, mereka yang menolak UAS bukan representasi umat Hindu Bali, tetapi hanya segelintir orang yang tujuannya mengadu domba dan menyulut kerusuhan.
“Untungnya tidak terjadi,” imbuh Ketua PP Muhammadiyah ini.
Ia mengungkapkan, tudingan bahwa UAS merupakan orang yang anti Pancasila dan anti NKRI hanyalah fitnah belaka. Hal itu, terang Yunahar, bisa dilihat dari ceramah-ceramah UAS yang sebagian besar disampaikan dengan jenaka tersebut.
“Itu yang teriak Pancasilais justru yang merusak Pancasila. Teriak bineka itu yang anti kebinekaan,” tandasnya.
Baca: Agar Persekusi Ulama Tak Terulang, Negara Didesak Hadir
Yunahar mengaku bersyukur persekusi tersebut tidak berujung kerusuhan.
Ia menilai, seandainya saat itu UAS memutuskan untuk langsung meninggalkan Bali, maka akan terjadi bentrok.
Padahal, jika itu terjadi, lanjutnya, pariwisata Bali juga yang akan kena dampaknya.
“Siapa yang rugi? Ya orang Bali juga. Mereka (yang yang memersekusi UAS) tidak mikir begitu,” pungkasnya.*
Baca: Laskar Bali Minta Maaf, Berharap Hindu-Muslim Saling Menjaga