Hidayatullah.com– Gerakan Indonesia Menulis Al-Qur’an (IMA) diluncurkan di Menara 165 ESQ, Jakarta Selatan, Rabu (10/01/2018).
Penasihat Syariah ESQ KH Cholil Nafis, menuturkan, dengan cara menulis al-Qur’an di era digital saat ini, mengingatkan akan sesuatu hal yang natural dan tradisional, dimana dahulu para Sahabat Nabi pernah menuliskan al-Qur’an.
“Kita harus kembali pada yang natural,” ujarnya kepada wartawan termasuk hidayatullah.com usai acara itu.
“Pada saat orang terbawa dalam era digital, kita kembali dan mengenang dan itu adalah kebahagiaan tersendiri… dimana kita menggunakan secara tradisional, yaitu dengan menulis al-Qur’an itu sendiri,” tambahnya.
Cholil menuturkan, sekarang mayoritas masyarakat menulis secara digital di gadget masing-masing, dan melupakan kebahagiaan menulis secara tradisional itu, padahal banyak manfaat dengan menulis al-Qur’an.
“Pada saat menulis membuat ingatan kita kuat, karena apa yang ditulis akan masuk ke otak kanan. Dan salah satunya kita mengambil barakah dari kenangan ini kalau kita menulis al-Qur’an niscaya ada barakah,” jelasnya.
Cholil berharap jika mendawamkan menulis al-Qur’an, maka tulisan itu akan selalu ada dan lengket dalam hati.
“Semua itu karena kita hidup dengan realita bersama al-Qur’an, cinta kepada al-Qur’an, dan akan kuat ingatan dan hafalan bersama al-Qur’an,” harapnya.* Zulkarnain